News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terima Pengurus PGMI, Bamsoet Minta Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru Madrasah

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bamsoet menerima Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung agar pemerintah daerah bisa memberikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang setara antara Guru Madrasah dengan Guru di sekolah umum SD-SMA. Mengingat selama ini, menurut Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), masih ada kesenjangan perlakukan. Sebagai contoh, TKD Guru SD di DKI Jakarta bisa mencapai Rp 4,3 - Rp 6,5 juta per bulan. Sementara TKD Guru Madrasah hanya Rp 1 juta per bulan, belum termasuk potongan pajak 15 persen, dan belum pernah ada kenaikan selama 10 tahun terakhir.

"Kondisi di berbagai daerah lain juga hampir sama. Sangat ironis. Sebaiknya ada regulasi yang jelas, yang bisa menyetarakan TKD Guru Madrasah dengan TKD Guru di sekolah umum, sebagai bentuk penghormatan sekaligus keberpihakan terhadap jasa dan pengabdian para guru. Mengingat dana pendidikan pada tahun 2021 ini sudah naik 5 kali lipat menjadi Rp 550 triliun," ujar Bamsoet usai menerima Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), di Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Pengurus PGMI yang hadir antara lain Ketua Syamsudin dan Sekretaris Suhardi. Hadir pula Ketua DPW PGMI DKI Jakarta Makhrus, Sekretaris DPW PGMI DKI Jakarta Edi Sulaksono, dan Anggota DPW PGMI DKI Jakarta Nurlaelah.

Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, jumlah madrasah negeri dan swasta di Indonesia dari mulai tingkat Raudhatul Athfal, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga Aliyah, menurut Data Statistik Tahun Ajaran Semester Ganjil 2020/2021 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, jumlahnya mencapai 83.551 unit. Dengan jumlah siswa mencapai 9,6 juta jiwa, jumlah guru mencapai 929.511 jiwa, dan tenaga pendidik mencapai 140.636 jiwa.

"Madrasah merupakan aset kekayaan pendidikan nasional. Keberadaan madrasah yang menggabungkan pendidikan keagamaan dengan pendidikan formal, sangat membantu bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Khususnya dalam melahirkan anak bangsa yang mencintai agamanya sekaligus mencintai bangsa dan negaranya. Sehingga membantu menciptakan suasana kesejukan dan moderasi beragama. Dari madrasah, anak bangsa bisa didik mengenai pentingnya merajut perbedaan dan keragaman melalui tradisi keagamaan dan kearifan lokal," papar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, prestasi peserta didik Madrasah juga sangat mengagumkan. Sebagai contoh, tim robotik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Kota Makassar berhasil menyabet 4 gelar juara sekaligus dalam ajang Asean Robotic Day (ARD) 2021 pada September 2021.

"Menunjukan bahwa siswa madrasah siap menghadapi era Industri 4.0 dan Cybion (Cybernetics, Biologi and Ontology). Besarnya potensi para siswa madrasah tersebut tentunya harus didukung dengan keberpihakan negara yang ditunjukan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam menjamin kesejahteraan para guru dan tenaga didiknya," pungkas Bamsoet. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini