TRIBUNNEWS.COM - Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI, Siti Fauziah, SE, MM, memperkenalkan platform Buku Digital MPR yang bisa diunduh dari Google Play Store. Platform ini berisi semua informasi tentang MPR seperti berita kegiatan Pimpinan dan Anggota MPR, majalah Majelis, Jurnal, Prociding, hasil kajian, dan hasil serap aspirasi masyarakat.
“Jangan lupa untuk men-download aplikasi atau platform Buku Digital MPR ini di Google Play Store Google,” pinta Siti Fauziah kepada peserta Netizen Gathering yang diselenggarakan MPR dengan tema “Semangat Juang NKRI, Penguatan Pilar Kebangsaan di Era Digital”, di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/10/2021). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Sekretaris Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz.
Siti Fauziah mengungkapkan platform Buku Digital MPR baru saja disetujui oleh Google. “Biro Humas sedang membuat Buku Digital MPR. Tadi pagi sudah mendapat konfirmasi dari Google. Buku Digital MPR sudah di-approve Google sehingga sudah bisa didownload. Platformnya masih di Android. Jadi bisa didownload di Google Play Store,” jelasnya.
Buku Digital ini berisi informasi atau berita kegiatan Pimpinan dan Anggota MPR, majalah terbitan MPR, jurnal, prociding, hasil kajian, dan hasil penyerapan aspirasi masyarakat. Plaftorm Buku Digital MPR ini sedang disempurnakan sehingga bisa dibaca secara offline. “Jadi tidak harus online, karena Buku Digital MPR bisa dibaca secara offline. Dan, bisa diberikan komentar, kritik, dan masukan,” paparnya.
Ke depan, lanjut Siti Fauziah, MPR sedang menyiapkan publikasi MPR yang dilakukan dengan One Stop Service. “Semuanya ada dalam satu platform. Semua informasi MPR baik berita, majalah, dan sebagainya, sampai TV ada dalam satu platform dan bisa dilihat dari handphone,” katanya.
Siti Fauziah menambahkan MPR sedang memulai era digitalisasi dalam sosialisasi Empat Pilar MPR. Siti Fauziah mencontohkan MPR menayangkan layanan iklan masyarakat di Commuter Line. Begitu juga ada iklan layanan masyarakat dan pesan-pesan MPR ketika akan membuka akses Kereta Api Indonesia (KAI). “Jadi, MPR juga tidak mau monoton dalam sosialisasi Empat Pilar MPR tetapi juga dilakukan secara digital,” ujarnya.
Menurut Siti Fauziah, masyarakat saat ini sudah memasuki era digitalisasi sesuai degan perkembangan jaman. Era digitalisasi tidak bisa dielakan. Media cetak seperti koran dan majalah pun sudah dalam bentuk digital (e-paper). Apalagi kalangan milenial sudah akrab dengan gadget dan digital.
“Kita di MPR juga sudah melakukan digitalisasi. Sosialisasi Empat Pilar MPR dilakukan dengan format digital. Kita ingin merangkul anak-anak milenial untuk sosialiasi Empat Pilar MPR. Dengan demikian, pesan-pesan dari MPR bisa masuk ke kalangan milenial,” harapnya.
Siti Fauziah juga meminta peserta Netizen Gathering untuk membuka website mpr.go.id. Website ini berisi informasi kegiatan, hasil kajian, majalah dan jurnal. “Silakan untuk membuka website mpr.go.id,” pintanya.(*)