TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad mengungkapkan bahwa walaupun tahun politik 2024 masih tiga tahun lagi, namun gaungnya sudah terasa sekarang ini. Antara lain, dengan munculnya nama sejumlah kandidat calon karena dukungan dari berbagai pihak untuk maju di Pilpres 2024, serta mulai gencarnya hadir berbagai spanduk dan baliho dari beberapa figur tertentu di berbagai daerah.
“Menurut saya, fenomena tersebut wajar-wajar saja asal tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan mengenai pemilu dan pilpres,” katanya, dalam acara Diskusi Empat Pilar MPR dengan tema ‘Menebar Nilai Kepahlawanan dalam Kontestasi Politik Nasional’ kerja sama Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Media Center MPR/DPR/DPD, Lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/11/2021).
Hadir dalam acara itu, anggota MPR Fraksi Partai Demokrat Dr. Ir. H.E. Herman Khaeron, M.Si dan pakar politik Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA sebagai narasumber serta para wartawan baik cetak, elektronik dan online sebagai peserta.
Lebih jauh, Pimpinan MPR dari Kelompok DPD perwakilan daerah Gorontalo ini menekankan, yang terpenting harus diperhatikan para calon adalah, tujuan mereka maju adalah murni untuk kepentingan bangsa dan negara serta ingin mengantarkan rakyat Indonesia menuju kesejahteraan bersama.
“Itu yang harus tertanam dalam diri para calon kontestan,” tambahnya.
Untuk mencapai itu, lanjut Fadel Muhamad, kontestan politik mesti meneladani karakter para pahlawan bangsa yang sangat luar biasa. Intinya, para calon harus berupaya memiliki kriteria para pahlawan. Kriteria tersebut diantaranya, Pertama, Semangat juang yang tinggi. Semangat itu begitu kuat sehingga tidak akan goyah oleh godaan apapun.
Kedua, Pengaruh. Para pahlawan bangsa, memiliki pengaruh yang kuat di daerahnya. Dan itu hanya digunakan untuk tujuan baik mempercepat tujuan bersama yakni, melawan penjajahan dan menuju kemerdekaan. Selanjutnya, Ketiga, Konsisten. Para pahlawan bangsa sangat konsisten memegang teguh dan menjalankan visi misinya sampai berhasil.
“Kriteria itu yang kita harapkan ada pada diri para kontestan politik nanti. Saya melihat, memang bukanlah hal yang mudah mencari dan menemukan sosok ideal seperti itu. Apalagi kontestasi nanti, diprediksi akan sangat kompleks, kompetisinya sangat ketat. Namun, kita semua akan berusaha dengan ijin Tuhan Yang Maha Kuasa, saya yakin bisa,” paparnya.
Fadel melihat, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan memiliki calon-calon pemimpin yang kriterianya seperti para pahlawan bangsa.
“Malah sebenarnya banyak sekali tokoh-tokoh inspiratif bagus terutama dari daerah-daerah. Yang jadi masalah adalah, kita kurang mempromosikan mereka, kurang memberi ruang ke tingkat nasional sehingga kurang dikenal rakyat. Padahal, kemampuan para tokoh ini sangat bagus. Untuk itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat jeli memperhatikan tokoh-tokoh yang baik dan pantas untuk kemudian diberi ruang dan kesempatan maju membuktikan kapabilitas dirinya,” ucapnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, anggota MPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron menegaskan bahwa dirinya sangat menyetujui bahwa calon kontestan politik apalagi di tingkat nasional harus memiliki kriteria ideal para pahlawan bangsa.
“Karena bagi saya, pahlawan itu terminologinya adalah seseorang yang mampu mencurahkan daya dan pikirannya bahkan jiwanya untuk negara tanpa hitung-hitungan. Bagi pahlawan, berkontribusi untuk negara itu lebih penting. Saya setuju memang, menemukan figur seperti itu di era saat ini sangat sulit,” ujarnya.
Untuk itu, Herman berharap agar dalam lingkup luas, sistem politik Indonesia termasuk untuk pemilu dan pilpres mesti dibuka ruang seluasnya, agar siapapun bisa berpartisipasi aktif dan jangan dibatasi, misalnya dengan Parliementary Threshold dan Presidential Threshold yang menghimpit, sehingga mempersempit ruang gerak untuk berkiprah.
“Jika sistem politik kita terbuka, maka akan membuka peluang lebih besar bagi tokoh ideal dengan kriteria pahlawan masuk dalam kontestasi. Pada ujungnya, jika terpilih melalui kompetisi yang jujur dan adil, akan membawa bangsa ini menjadi negara maju serta mampu berkompetisi dengan negara lainnya,” pungkasnya.(*)