TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia, adalah pondasi untuk membangun bangsa sehingga sangat perlu dihayati dan dijunjung tinggi oleh setiap warga negara.
Hal itu sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, di era modernitas seperti sekarang ini dimana kemajuan teknologi berbasis internet sangat cepat memasuki ruang-ruang pribadi setiap manusia, mengakibatkan informasi apapun sangat mudah diperoleh termasuk yang negatif antara lain, ajaran radikalisme dan ideologi-ideologi baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
Kekhawatiran itu, lanjut Fadel Muhammad, membuat seluruh elemen masyarakat termasuk MPR RI berupaya keras mencari solusi untuk membentengi rakyat Indonesia, terutama generasi muda dari serbuan pemikiran dan paham negatif tersebut.
"Jawabannya adalah Pancasila. Kita semua harus kembali mengokohkan diri sebagai anak bangsa yang setiap ucap kata, pikiran dan perbuatannya harus sesuai dengan Pancasila," katanya, saat hadir menjadi narasumber utama dalam acara Training of Trainers (ToT) Empat Pilar MPR RI bertema 'Implementasi dan Penanaman Nilai-Nilai Empat Pilar MPR RI Melalui Wawasan Kebangsaan' kerjasama MPR dengan Garuda Muda Indonesia (GMI), di Ballroom Horison Bogor Icon Hotel and Convention, Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/11/2021).
Hadir dalam acara tersebut sebagai narasumber, anggota MPR dari Kelompok DPD RI Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni dan Arniza Nilawati, SE, MM serta para mahasiswa yang tergabung dalam GMI sebagai peserta.
Lebih jauh, terkait upaya pemahaman Pancasila, Pimpinan MPR dari Kelompok DPD ini mengungkapkan bahwa MPR sendiri adalah salah satu lembaga tinggi negara yang sangat cepat merespon dan melakukan tindakan nyata untuk melakukan upaya itu, melalui program Sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kepada masyarakat.
"Kami para Pimpinan dan anggota MPR melakukan tugas sosialisasi itu dengan berbagai metode, salah satunya ToT ini, ke berbagai daerah dengan target peserta dari berbagai kalangan, antara lain pelajar, mahasiswa, akademisi, ormas, organisasi keagamaan, sampai ke masyarakat umum," ungkapnya.
Fadel Muhammad menggaris bawahi bahwa memahami nilai luhur bangsa sampai ke implementasi akan menumbuhkan nasionalisme yang sangat kuat. Jika terus dijaga dan dirawat, akan menumbuhkan daya kreatif yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah global.
Hal tersebut, sudah dibuktikan Fadel Muhammad saat dirinya lulus kuliah dan merintis usaha bersama teman-temannya. "Kami membuka perusahaan yaitu PT. Bukaka dengan niat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa anak negeri mampu membuat sesuatu yang dibutuhkan dunia, hadirlah produk kami Garbarata. Maka dari itulah saya tekankan sekali lagi, kalian anak-anak muda jangan anggap remeh upaya-upaya pemahaman Pancasila ini," ujarnya.
Fadel melihat, generasi muda saat ini semestinya bisa lebih berdaya inovasi dan kreatif yang lebih kuat dibanding masa mudanya dahulu karena faktor kemajuan jaman. "Di dalam dada kalian hanya butuh karakter kebangsaan yang mengakar tajam tak tergoyahkan. Di tambah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, saya yakin kalian bisa mengangkat nama negara jauh lebih tinggi. Untuk itu, saya mendorong kalian untuk lebih bersemangat mendalami Empat Pilar MPR RI, demi masa depan kita semua," pungkasnya.
Di sesi akhir, Fadel Muhammad berkesempatan menutup secara resmi rangkaian acara ToT. Dalam sambutan penutupnya, mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini berharap agar selesai mengikuti ToT, para peserta menjadi kepanjangan tangan MPR untuk memberikan pemahaman Empat Pilar kepada lingkungan masing-masing baik di keluarga, lingkungan, pertemanan dan kampus.(*)