TRIBUNNEWS.COM - Ajakan Pemerintah agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman dampak krisis global, harus didukung dengan penuh semangat agar bangsa Indonesia mampu mengatasi krisis ini dengan baik.
"Apresiasi terhadap masyarakat dan Pemerintah yang sejauh ini mampu menghadapi dampak krisis global dengan baik, sehingga kita saat ini termasuk negara yang memiliki fundamental ekonomi yang relatif kuat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, menanggapi pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022).
Diakui Lestari, sejumlah pencapaian Indonesia yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19, antara lain lewat pemberian 432 juta dosis vaksin Covid-19, pengendalian inflasi 4,9 persen yang relatif rendah bila dibandingkan dengan inflasi regional negara-negara ASEAN yang berkisar 7%, tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat.
Rerie, sapaan akrab Lestari berpendapat penguatan peran serta masyarakat dalam menghadapi beragam dampak krisis global sangat diperlukan, melihat kompleksnya masalah yang dihadapi.
Keyakinan Presiden terhadap kemampuan bangsa ini dalam mengelola pandemi Covid-19 di tanah air, tambah Rerie, harus mampu menjadi modal dasar bangsa dalam mengelola berbagai agenda besar nasional lainnya.
Selain itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga berpesan agar sejumlah potensi yang dimiliki bangsa ini, seperti sumber daya alam, bonus demografi dan tingkat kepercayaan dunia Internasional yang tinggi terhadap Indonesia saat ini, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya secara bijak.
Pencapaian lainnya, tambah Rerie, seperti penghargaan International Rice Research Institute (IRRI) kepada Pemerintah Indonesia atas keberhasilan mewujudkan swasembada beras dan meningkatkan ketahanan pangan nasional harus menjadi cambuk bagi sektor lainnya demi kesejahteraan setiap anak bangsa.
Selain itu, ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, dukungan Pemerintah dan DPR atas isu kesetaraan gender di tanah air harus konsisten diwujudkan.
Upaya itu, tegasnya, bisa dilakukan lewat merealisasikan sejumlah peraturan dan undang-undang yang memberi perlindungan terhadap perempuan, namun hingga kini prosesnya masih terhambat, seperti Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Rerie sangat berharap, konsistensi kolaborasi antara masyarakat dan Pemerintah dapat tercipta di lebih banyak bidang, agar bangsa ini dapat bangkit menjadi bangsa yang kuat menghadapi tantangan di masa depan.