News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soroti Keberagaman di Indonesia, Fadel Muhammad: Percuma Ada Pemilu, Jika Berujung Perpecahan

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadel Muhammad saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Mustika Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Boalemo, Gorontalo pada Rabu (26/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad mengingatkan, bagi bangsa Indonesia, keberagaman adalah sebuah keniscayaan. Karena sebelum Indonesia berdiri, kebhinnekaan itu sudah lebih dulu hadir di bumi Indonesia. Ada banyak suku, bangsa, bahasa dan agama yang turut berpartisipasi, membidani, melahirkan juga menjaga tetap tegaknya Indonesia.

Karena itu, menurut Fadel keberagaman di Indonesia harus dilestarikan. Tidak boleh ada tindakan yang bertujuan untuk mengurangi apalagi menghilangkan kebhinnekaan di Indonesia. Dengan begitu, kebhinnekaan Indonesia, akan tetap terjaga selama-lamanya.

"Kita tidak mengenal kelompok mayoritas dan minoritas. Seluruh warga bangsa memiliki hak yang sama, bukan karena mayoritas dia lantas bisa berbuat semena-mena, atau menindas yang minoritas," tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan Fadel Muhammad pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan masyarakat Desa Mustika Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo pada Rabu (26/4/2023) malam. Pada acara tersebut hadir juga anggota DPRD Provinsi Gorontalo Dedi Hamzah, Camat Paguyangan, Kepala Desa Mustika, dan anggota masyarakat.

Agar keberagaman di Indonesia tetap terjaga, menurut Fadel semua pihak harus berkontribusi, menjaga persatuan dan kesatuan. Di MPR, upaya menjaga kebhinekaan dan menyuburkan persatuan kesatuan, diwujudkan dalam bentuk Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan Ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

"Di tahun politik seperti sekarang, potensi perpecahan sangat tinggi. Karena itu seluruh masyarakat harus tetap waspada, jangan tergelincir dan larut dalam upaya-upaya memecah belah yang dilakukan kelompok tertentu. Pemilu harus bisa dilalui, tanpa perpecahan," kata Fadel.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa, pergantian pimpinan melalui pemilu adalah sebuah keniscayaan di alam demokrasi. Karena itu, semua pihak harus turut menjamin pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil, jauh dari manipulasi serta kecurangan. Apalagi sampai menggunakan cara-cara yang tidak terpuji.

"Percuma kita berdemokrasi jika ujungnya adalah terpecah belah. Mari kita jaga persatuan, agar pemilu berlangsung dengan damai, menghasilkan pemimpin yang bisa diterima semua pihak," pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini