[Intro]
[Verse 1]
Dalam kepalamu ribuan memori
Mana yang membuatmu s'perti hari i-ni?
Jatuh pertamamu dari sepeda?
Penampakan hantu di rumah tua?
[Pre-Chorus]
Serpihan berbahagia
Atau justru buatmu merana?
[Chorus]
Jika ada ingatan yang terus menghangatkan dirimu
Jaga apinya, hadapi hari, teruslah kau begitu
Jika ada pedih yang panjang mengikat tubuhmu
Percayalah, dunia tak selamanya harus begitu
[Post-Chorus]
[Verse 2]
Karyawisata, liburan pertama, kado dari Mama dan Papa
Kar'na berhasil naik kelas, walau rata-rata pas-pasan
Nekat pulang lewat jam malam, dilarang jalan-jalan sebulan
Setahun bimbingan belajar, gawat! Ujian sekolah
[Pre-Chorus]
Serpiha\n berbahagia
Atau justru buatmu merana? Oh!
Pertahankan atau melupa?
Pilihanmu kawan tidak mengapa
Oh tak apa-apa
[Chorus]
Jika ada ingatan yang terus menghangatkan dirimu
Jaga apinya, hadapi hari, teruslah kau begitu
Jika ada pedih yang panjang mengikat tubuhmu
Percayalah, dunia tak selamanya harus begitu
[Bridge & Instrumental]
Dalam kepalamu (kepalamu) ribuan memori (memori)
Mana yang membuatmu di hari ini?
[Chorus]
Jika ada ingatan yang terus menghangatkan dirimu
Jaga apinya, hadapi hari, teruslah kau begitu
Jika ada pedih yang panjang mengikat tubuhmu
Percayalah, dunia tak selamanya harus begitu
Jika ada yang kau pelajari dari masa lalumu
Jaga apinya, hadapi hari, teruslah kau begitu
Jika ada yang buatmu tak mau buka lembaran baru
Percayalah, dunia tak selamanya harus begitu
[Outro]
Harus begitu
(Percayalah dunia tak selamanya) harus begitu
Harus begitu
(Tribunnews.com)