TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Presiden SBY dalam sambutannya di acara Munajat dan Dzikir Akbar di Halaman Selatan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa, (15/2/2011) berharap agar rakyat tetap sabar dan tawakal dalam mengadapi berbagai cobaan.
"Kita harus tetap berkarya dan bekerja keras menghadapi segala cobaan. Menghadapi cobaan merupakan ujian dengan sabar dan tawakkal agar menjadi negara yang baldhatun toyyibatun warabbul ghofur," ujar SBY.
Dzikir akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW rutin dilaksanakan oleh Majelis Rasulullah SAW, salah satu majelis Dzikir dan Shalawat terbesar di Jakarta pimpinan Habib Munzir Al Musawa. Acara juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, Mensegneg Sudi Silalahi, Menag Surya Dharma Ali, Menko Kesra Agung Laksono dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.
SBY juga meminta kepada para jamaah agar kerja keras lagi serta mencontoh dan mentauladani kepribadian Nabi Muhammad SAW. "Kita tauladani Nabi Muhammad dari keadaan yang kemunkaran menuju masa depan cahaya iman dan menuju kemakmmuran," ujarnya.
Dengan mengenakan peci hitam dan baju koko warna putih SBY mengakui, bahwa masih banyak persoalan yang harus di selesaikan oleh pemerintah dan masih pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Untuk itu ia bersama lembaa lain serta jajaran kabinetnya tengah bekerja keras untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
"Persoalan bangsa juga berat dan sangat kompleks, jangan ribut sendiri dan jangan saling menyalahkan. Kita kerja keras lagi untuk bekerja lebih baik," paparnya.
Perubahan besar demi kemakmuran rakyat menurut SBY hendaknya disikapi secara bijaksana dan bertahap terutama makin banyaknya tuntutan rakyat agar kemakmuran bisa dicapai.
"Hijrah ada perubahan besar dengan skap bijak dan bertahap dan persoalan diselesaikan secara damai dan bermartabat. Jika mencontoh pribadi Rasullah Insya Allah kehidupan perorangan dan bangsa akan diberkati oleh Allah dan doa yang diperjuangkan akan berhasil," papar SBY.
SBY Minta Rakyat Jangan Ribut Sendiri
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger