Laporan wartawan Tribunnews.com, M Ismunadi dan Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Nurdin Halid hampir meneteskan airmata. Hal ini terjadi saat dia hendak blak-blakan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi X, DPR RI, Jakarta, Selasa (1/3/2011).
"Saya mendapat ancaman lewat SMS akan ditembak. Keluarga saya akan diculik," ungkap Nurdin dengan suara yang terdengar lirih.
Ancaman itu, menurut Nurdin, datang terkait dengan kisruh pemilihan pengurus PSSI 2011-2015. Karenanya, menanggapi puluhan pertanyaan yang dilontarkan anggota Komisi X DPR RI, Nurdin terlebih dahulu minta jaminan keamanan atas dirinya dan keluarga.
"Saya berani bicara blak-blakan. Tapi apakah bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian berani memberikan jaminan untuk keamanan saya dan keluarga," ujarnya.
Permintaan Nurdin menuai beragam komentar dari anggota Komisi X yang menghadiri RDPU. Rata-rata mereka meminta rapat dilanjutkan secara tertutup. Ada juga yang meminta rapat dilanjutkan tanpa menyinggung pihak mana pun.
Nurdin mengaku siap membeberkan fakta ancaman yang diterimanya. Salah satu diantaranya, dia menyinggung pejabat negara yang melayangkan ancaman tersebut.
"Kalau mau dibeberkan, saya siap. Saya akan ungkap ada apa dibalik ini semua," tegas Nurdin.
"Ini bukan masalah keselamatan saya dan keluarga. Kalau soal itu, Insya Allah tergantung Allah SWT," imbuhnya.
Nurdin Ngaku Diancam Tembak dan Keluarganya Diculik
Editor: Prawira
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger