TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan gedung baru DPR kemungkinan besar akan melalui tahapan sayembara.
"Kemarin
pak ketua menelepon saya, kemungkinan besar sayembara," ujar Kepala
Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi DPR, Sumirat kepada
Tribunnews.com, Sabtu (23/4/2011).
Menurut Sumirat keputusan tersebut diambil untuk mendengarkan aspirasi yang berkembang selama ini, terutama persoalan efisiensi.
Dengan
adanya proses tersebut, lanjut Suimirat nantinya semua masyarakat luas
dan perusahaan bebas melihat secara langsung pembangunan mega proyek
tersebut.
"Dengan adanya sayembara nanti masyarakat luas akan melihat dengan bebas," jelasnya.
Lebih
jauh lagi Sumirat menjelaskan,
dirinya mencontohkan seperti pada pembangunan gedung Perpustakaan
Nasional pada tahun 2008 lalu, dimana tahapannya juga melalui sayembara.
"Seperti saat pembangunan gedung Perpustakaan Nasional, banyak perusahaan yang ikut sayembara, ada 79," jelasnya.
Sumirat
juga mengatakan kebijakan sayembara tersebut juga nantinya akan merubah
model gedung baru DPR termasuk biayanya. Selama ini, model yang
diajukan adalah huruf 'U' terbalik dan ongkos yang dikeluarkan sebesar
Rp 1,18 triliun.
Disayembarakan Pembangunan Gedung Baru DPR
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger