News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demokrat Pecah

Pelaku SMS Fitnah, Coba Curi Start Pemilu 2014

Penulis: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Bidang Hukum Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ade Mayasanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat kembali membeberkan sosok penyebar sms fitnah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kali ini giliran Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin yang angkat suara kepada Tribunnews.com di Jakarta, Senin (30/5/2011).

Didi Irawadi Syamsuddin menengarai, sms fitnah dilakoni pihak-pihak tidak bermoral lantan tak tahan ingin bertarung di Pemilu 2014.

"SMS gelap yang ditujukan kepada Presiden SBY dan elit-elit PD adalah upaya yang sangat kotor, murahan dan sangat tidak bermoral dari lawan-lawan atau saingan politik PD yang mencoba mencuri start sebelum 2014," kata Didi Irawadi Syamsuddin.

Anggota Komisi Hukum DPR RI ini mendesak, aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku penebar SMS fitnah tersebut.

"Tangkap pelakunya, karena telah mengotori dan menghianati prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," ujarnya.

Sebelumnya Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengemukakan, politisi berinisial A merupakan sosok yang bertanggungjawab atas SMS fitnah terhadap SBY.

"Dia adalah seorang politisi berinisial A, orang lama tapi pemain baru. Saya tak bisa sebutkan dari partai mana. Yang jelas, kami sakit hati, dan kami akan buat perhitungan dengan dia," ungkap Ramadhan Pohan.

Menurutnya, politisi ini sudah melayangkan pernyataan perang, bukan hanya terhadap SBY. Perang ini pun berlaku untuk Partai Demokrat sebagai institusi politik.

"Dia sudah terang-terangan jual. Berarti, kita siap beli," ujarnya seraya mendukung langkah SBY yang menantang si pengedar sms fitnah untuk tampil terbuka, dan ksatria.

"Saya setuju dengan pernyataan Pak SBY. kalau memang berani, silahkan tampil terrbuka secara ksatria," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini