Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Sutarman mengakui bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (19/6/2011) dini hari.
Menurut Sutarman, pertemuan itu adalah dalam rangka penjemputan kepala negara di bandara sepulang tugas dari luar negeri. Dia menyangkal di sela pertemuan itu sempat membahas posisi Kepala Bareskrim Polri, yang akan terjadi pergantian pada akhir Juni ini.
"Enggak ada pertemuan. Saya hanya ketemu kalau Muspida mengantar Presiden pergi ke luar negeri. Ada kewajiban menjemput di Halim, seperti kalau Presiden kembali, kami jemput. Karena kemarin kembali dari luar negeri, di sana ada Wapres, Panglima TNI, Kepala Staf AD," kata Sutarman di Jakarta, Selasa (21/6/2011) kemarin.
Sutarman tersenyum lepas dengan adanya informasi bahwa dirinya adalah calon kuat pengganti Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi, yang memasuki masa pensiun.
Ia enggan memperkirakan seberapa besar peluang dirinya menjadi Kabareskrim. Yang pasti, Sutarman menyatakan siap mengemban amanah tersebut. "Itu urusan beliau-beliau.
"Kita cuma wayang, kita sih ikuti kebijakan saja," ucapnya.
Sejumlah nama disebut-sebut layak untuk menduduki Kabareskrim. Indonesia Police Watch mencatat, selain Sutarman, ada Kepala Polda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo (Akpol angkatan 1978) yang juga layak menjadi pengganti Ito Sumardi.
Bukan hanya itu, kandidat lain yang dianggap apik adalah Koordinator Staf Ahli Kepala Polri Inspektur Jenderal Badroedin Haiti (Akpol 1982), serta Kepala Polda Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan (Akpol 1980).
Sutarman dan Bambang dinilai paling diunggulkan karena masing-masing bekas ajudan Presiden Abdurrahman Wahid serta dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keduanya juga mantan anggota tim sukses Timur Pradopo sebagai Kepala Polri.