TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Hanura, Syarifuddin Sudding, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlalu banyak menghabiskan energinya mengurus Mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin ketimbang mendahulukan tugasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Saya kira sangat prihatin dan sesalkan katakanlah Presiden yang urusi kepentingan umum dan rakyat justru lebih banyak urusi Partai Demokrat," kata Syarifuddin ketika dikonfirmasi Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (13/7/2011).
Anggota DPR RI yang membidangi masalah hukum ini menegaskan penyesalannya terkait sikap SBY itu.
"Ini kita sesalkan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Banyak tersita waktunya untuk urusan internal Demokrat," kata Syarifuddin.
Padahal, kata dia, banyak persoalan bangsa dan masalah yang dihadapi rakyat saat ini yang belum tuntas penyelesaiannya.
"Dahulukanlah kepentingan dan kebutuhan rakyat. Ini banyak masalah hukum lainnya belum tuntas, harga sembako yang naik terus, kemiskinan dimana-mana, dan sebagainya," kata Syarifuddin.
Menyoal kasus Nazaruddin, dia meminta aparat berwenang tidak melokalisir kasus itu sehingga terkesan ada semacam proteksi.
"Tapi lebih bagus kasus ini dituntaskan komprehensif dan yang terlibat dalam kasus itu harus diusut secara hukum," ujar dia.