Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rommy Feri Purnama (31) tidak memiliki firasat ketika ayahnya Kapten Inf Tasman M Noer tewas oleh orang tak dikenal saat akan bertugas Kodam VII Cendrawasih, Papua, Selasa (24/8/2011). Rommy mengaku dia sedang merawat istrinya yang memberinya seorang anak pada Jumat (19/8/2011).
"Istri saya waktu itu hamil dan melahirkan. Saya tidak bisa tidur dengan baik dan kaget ketika dapat kabar bapak meninggal. Tidak ada firasat sama sekali," kata Rommy ketika ditemui di rumah duka, Puri Rancho Anggrek No.19G jalan Dana Karya RT.08 RW.02 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2011).
Rommy merupakan anak satu-satunya yang mengikuti ayahnya bertugas di Papua. Dia masih berstatus mahasiswa di Universitas Cendrawasih. Sedangkan ketiga adiknya yakni Tina Yulia Pratiwi, Tri Budi Oktavianus dan Inamu Hasan berada di Jakarta.
Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua.
Anggota bimbingan mental Kodam Cendrawasih tersebut dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar. Sumber Tribunnewsbatam.com mengatakan bahwa Kapten Inf Tasman pernah bertugas di Kesatuan Polisi Militer di solok, Sumatera Barat. Kemudian, Tasman banyak menghabiskan masa pengabdianya di pasukan elit Pengawal Presiden (Paspampres) di Jakarta.
Setelah lulus pendidikan perwira, almarhum ditugaskan di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua. Korban merupakan putra pasangan M Noer dan Taramah, anak kedua dari tiga bersaudara. Korban merupakan kelahiran Tanjung alam, batu sangkar Sumatera Barat.