TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergelaran Simfoni Semesta Raya sebagai grand lounching Kompas TV sukses memanjakan penonton. Berbagai kolaborasi musisi, penyanyi hingga penari mampu membius 2000 penonton yang memenuhi Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (9/9/2011).
Kolaborasi Komposer Adhie MS dengan Erwin Gutama bersama grup orkestra membuat lagu-lagu lawas maupun hits menjadi familiar ditelinga pemirsa Kompas TV yang hari ini bisa disaksikan langsung melalui sembilan televisi lokal.
Perhelatan ini dibuka dengan bentangan indah alam Indonesia dalam tekhnologi konfigurasi layar LED mengiringi penampilan violis solo Clarisa Tamara. Parade anak-anak Indonesia tampil riang diiringi Erwin Gutawa Orchestra dengan lagu Yo Prokonco, Cik Cik Periok, Sipatokan.
Empat grup band kondang di tanah air yakni ST12, Nidji, Ungu dan Kotak membuat penonton histeris. Vokalis ST12 Charlie yang berpenampilan nyleneh dengan rambut gondrongnya menjadi spike, nekat berdiri di atas piano Mursya Nainggolan lantaran bersemangatnya menyanyikan lagu Aku Padamu.
Giring Nidji juga berjingkrak-jingkrak saat berduet dengan grup Hip Hop Jogja Foundation. Hanya Ungu yang terlihat romantis saat berduet dengan Andien dan diiringi gitaris Jubing Chrisanto.
Grup Band Kotak yang tampil ngerock membuat penonton di depan panggung berjingkrak-jingkrak tatkala suara serak Tantri melantunkan dua lagu Tendangan dari Langit dan Terbang.
Sebelumnya, Erwin Gutawa Orkestra sukses mengaransemen sekaligus mengiringi lagu-lagu Iwan Fals yang dilantunkan Giring, Marchel, Sandy Sondoro dan Judika.
Erwin Gutawa Orkestra sukses menggubah lagu-lagu hits era 1990 hingga 2000-an menjadi easy learning. Afghan dengan suara beratnya menembangkan lagu Peterpan Ada Apa Denganmu, Lala Karmela menjadikan lagu Anugerah Terindah milik Sheila on7 jadi jazzy dan lagu ngerock Dewa19 Cukup Siti Nurbaya menjadi ngepop. Hanya Judika, yang tetap ngerock dengan suara melengkingnya menjadikan lagu Janji dari Gigi yang populer tahun 1995 seakan bangkit lagi.
Panggung Simfoni Semesta Raya juga memperkenalkan penonton dengan tekhnologi baru. Yakni layar multimedia yang dipasang menggantung dan dipasang melingkar dan membelah.
Tata pencahayaan dibuat personal. Rosa yang berkebaya putih seperti dikurung lampu membentuk lingkaran. Pencahayaan ini didesain sehingga mencerminkan mood lagu, aransemen musik dan penyanyinya.
Di sela-sela perhelatan disampaikan berbagai program tayangan yang ada di televisi. Ajang ini dijadikan pula sebagai ajang untuk memperkenalkan host yang mengasuh acara-acara televisi yang ber-tagline Inspirasi Indonesia.
Jakob Oetama, Chairman Kompas Gramedia Grup, mengatakan, Kompas TV mengemban tanggung jawab untuk turut mencerahkan masyarakat. "Melalui Kompas TV, kita akan melihat dimensi lain. Bukan hanya alam Indonesia yang indah, melainkan juga maknanya. Makna itu hanya ada dalam hubungannya dengan manusia. Yang memperkaya adalah manusianya," ujarnya.
Kompas TV mengudara di sepuluh kota melalui sembilan stasiun televisi daerah. Pemirsa di Tanah Air dapat menikmati program Kompas TV di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar.