TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna memastikan identitas pelaku bom bunuh diri di gereja GBIS Kepunton Solo, Polri akan memperoleh dan akan mencocokkan sampel DNA anak dan istri Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat alias Ahmad Abu Daud alias Raharjo, dengan jenazah yang kini diidentifikasi di RS Bhayangkara Polri Jakarta.
"Kami sudah dapatkan keluarga dari pelaku, yaitu istri dan anaknya. Untuk memastikan yang bersangkutan adalah si A atau si B, tentu dilakukan tes DNA, agar objektif dan tidak salah. Saat ini tim forensik kepolisian sedang lakukan tes DNA. Kita tunggu sampai selesai," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/9/2011).
Saat ditanyakan bahwa anak dan istri yang dimaksud adalah anak dan istri Hayat, Anton mengiyakannya. Namun, ia belum bisa memastikan bahwa jenazah yang kini diidentifikasi di RS Polri adalah Hayat. "Iya, tapi identitasnya belum bisa kita sampaikan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa Hayat adalah satu di antara lima DPO bom bunuh diri M Syarif di masjid Mapolresta Cirebon yang terjadi pada 15 April 2011 lalu. Dari data kepolisian, Hayat memang telah disiapkan sebagai "calon pengantin" aksi bom bunuh diri selanjutnya.