TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri akan menggeledah lokasi persembunyian sekaligus penangkapan DPO bom Cirebon, Heru Komarudin, di Pasar Senen Jakarta, dan empat orang lainnya di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (10/10/2011) besok.
Penggeledahan dilakukan untuk mencari 10 bom pipa, 10 bom pipa, sisa bom bunuh diri kelompok M Syarif di Mapolresta Cirebon, pada 15 April 2011 lalu, yang sempat disembunyikan Heru Komarudin, dari DPO bom Cirebon lainnya, Beni Asri. "Insya Allah besok kita lakukan penggeledahan di dua lokasi itu. Karena, sampai sekarang 10 bom pipa yang dititipkan Musholla ke Beni Asri dan diambil lagi Heru Komarudin itu belum ditemukan," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, Minggu (9/10/2011).
Jika belum ditemukan juga, kepolisian memperkirakan 10 bom pipa itu telah digunakan DPO bom Cirebon lainnya, Ahmad Yosepa Hayat, dalam bom bunuh diri di gereja GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah, pada 25 September 2011 lalu. "Kita berfikir bom itu sudah dipakai untuk Hayat yang di Solo," kata Anton.
Densus Antiteror 88 Polri berhasil menangkap Heru Komarudin pada Sabtu (8/10/2011) dini hari. Dari mulut Heru, Densus 88 mengembangkan dan menangkap empat orang yang dicurigai terkait kegiatan Heru, yakni Yahya beserta istri, dan B beserta istri di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pondok Cipta Raya, Blok E No 167, Bintara, Bekasi, Jabar.
Penangkapan Heru, juga merupakan pengembangan dari DPO bom Cirebon yang ditangkap di Solok, Sumatera Barat, Beni Asri.