Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan Aktivis dari Solidaritas Perjuangan Buruh Freeport Indonesia menggelar aksi dengan menyalakan lilin pada Kamis (27/10/2011) malam di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Ratusan lilin dinyalakan sebagai sebagai renungan bahwa pemerintah gagal membina dan menyejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya Papua.
"Ini sebagai perlawanan untuk pemerintah. Tapi intinya untuk malam perenungan gagalnya pemerintah. Mereka gagal membina dan mensejahterakan rakyat Indonesia dan rakyat Papua," ujar kordinator aksi, Jhon Silabay saat ditemui Tribunnews.com, di Bundaran HI, Jakarta.
Dalam aksinya para pengunjuk rasa menuntut, segala bentuk kekerasan, intimidasi dan repesifitas keamanan terhadap buruh freeport Indonesia dan Rakyat Papua harus segera dihentikan.
"Aparat militer dan polisi harus ditarik dari daerah pemogokan (papua), Aparat militer non organik harus ditarik dari Papua," ujarnya Silabay.
Tidak hanya itu, dalam aksi ini pengunjuk rasa menuntut agar PT Freeport memenuhi tuntutan buruhnya yakni kenaikan upah menjadi 7,5 dolar AS perjam. "Tuntutan lainnya seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan, dan upah buruh Indonesia yang manusiawi," Imbuhnya.