News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Papua Memanas

13 Anggota OPM di Papua Ditangkap, 1 Ditembak Mati

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim dari Mabes Polri menangkap 13 orang yang diduga anggota kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan terlibat penyerangan Pos Komando Taktis (Poskotis) Brimob dan pembakaran kantor Ketahanan Pangan di distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada 25 Oktober 2011 lalu. Seorang pelaku di antaranya ditembak mati, karena melarikan diri.

"Kemarin lusa (22 Nopember 2011), tim kami telah melakukan penangkapan terhadap orang yang diduga kelompok OPM yang melakukan baik penyerangan terhadap Poskotis Brimob di Mulia, Puncak Jaya, dan pembakaran kantor ketahanan pangan di Mulia, pada 25 Oktober yang lalu," kata Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (24/11/2011).

Ke-12 tersangka yang ditangkap dalam keadaan hidup, yakni JT, AW, YW, ST, AT, KT, KW, WT, PT, NT, S, dan YW. Kini, mereka menjalani pemeriksaan intensif di Polres Puncak Jaya.

"Satu orang di antaranya kabur melarikan diri atas nama SW. Terus kami langsung melakukan penembakan kemudian mati. Dari hasil pemeriksaan, ternyata dia pelaku dari kelompok OPM yang menyerang kantor ketahanan pangan dan Poskotis Brimob di Puncak Jaya," papar Saud.

Menurut Saud, 13 orang itu ditangkap dalam sebuah operasi sweeping tim dari Mabes Polri saat bersembunyi di rumah adat penduduk setempat atau honai. "Lalu dipisah-pisahkan mana penduduk asli dan pendatang. Lalu ditelusuri dan diinterogasi mana yang terkait kelompok pengacau. Nanti hasilnya akan ada dalam pemeriksaan," jelas Saud.

Saud belum bisa memastikan, apakah warga pemilik hanoi-hanoi tersebut turut membantu persembunyian para pelaku tersebut. "Kami belum bisa katakan membantu. Dia takut melaporkan dan mengusir. Takutnya ada tindakan balas dendam, karena mereka takut ini mereka memberi informasi kepada kami yang terkait diduga penyerangan," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini