TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Abraham Samad mengaku, tak memiliki program seratus hari. Alasannya, penegakan hukum merupakan pekerjaan yang sulit dijalani dalam tempo singkat.
"Yang mungkin menjadi gambaran, Insya Allah pekerjaan rumah yang akan diselesaikan adalah kasus besar, dan menjadi perhatian publik," ujar Abraham Samad kepada Tribunnews di Jakarta, Rabu sore (7/12/2011).
Abraham tak merinci kasus besar apa yang akan menjadi bidikan KPK periode 2011-2015. Hal ini lantaran penanganan kasus di KPK mesti kolektif kolegial.
"Semua kasus-kasus besar akan kita tuntaskan. Dan ini kita perlu bicarakan ke pimpinan KPK lainnya karena pengambilan keputusan adalah kolektif, dan bukan kita pribadi.Tapi kita sudah berkomitmen mendahulukan kasus-kasus besar," ungkapnya seraya menjelaskan, kasus akan diajukan ke pengadilan dengan dua alat bukti. "Enggak bisa dong kalau enggak ada dua alat bukti," tuturnya.