Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa muntah-muntah dan sakitnya terdakwa Muhammad Nazaruddin saat mendengarkan kesaksian Mindo Rosalina Manullang, Rabu lalu, menyisakan kisah misterius bagi seorang petugas KPK. Saat menjemput ke Rutan Cipinang, sang petugas terpaksa mengerahkan seorang narapidana kasus pembunuhan untuk 'mengintimidasi' Nazar agar bergegas dibawa ke persidangan di Pengadilan Tipikor, tetapi ternyata nyalinya tidak ciut. Tidak takut.
Petugas KPK yang enggan dipublikasikan namanya, menceritakan apa yang terjadi pada mantan Bendara Umum Partai Demokrat, menyisakan pertanyaan yang belum terjawab. Mulanya, petugas KPK itu menceritakan, saat menjemput Nazar di Rutan Cipinang, sekitar pukul 07.30 WIB.
Ia mengaku sangat kesulitan membawa Nazar dari Rutan di Jalan Bekasi Timur Raya, Jakarta Timur menuju gedung Pengadilan Tipikor di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Padahal, Nazar dijadwalkan harus hadir di persidangan sekitar pukul 09.00 WIB.
Meski petugas rutan telah tiga kali memerintahkan Nazar keluar tahanan, ia enggan menanggapi. Sang petugas yang menunggu di depan Rutan, dan memarkir mobil dekat pintu, tidak melihat Nazar muncul. Setelah kesal, Nazar tidak mau keluar, dia sengaja mencari napi kasus pembunuhan dengan maksud untuk mengintimidasi Nazar agar bergegas keluar.
"Saya pikir dengan minta bantuan seorang tahanan kasus pembunuhan, si Nazar takut dan mau keluar, tapi enggak keluar. Saya kesal, saya teriakin saja dari luar, terus enggak lama si Nazar nongol," ujarnya.