TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) angkat bicara terkait permasalahan yang kini dihadapi oleh beberapa kadernya, termasuk sang ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Berbicara di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat dihadiri oleh sejumlah pendiri Demokrat, SBY memastikan belum akan menonaktifkan Anas Urbaningrum dari jabatannya.
"Apakah benar, ketua umum Anas Urbaningrum dinonaktifkan. Saya katakan tidak ada, penonaktifkan saudara Anas urbaningrum. Proses hukum di KPK masih berlangsung, kita tidak bisa mendahului," kata SBY.
SBY menuturkan pernah berbicara langsung dengan Anas Urbaningrum terkait permasalahan hukum yang sedang ditangani oleh KPK. Kasus hukum yang dimaksud SBY adalah kasus suap Wisma Atlet Palembang, serta proyek Hambalang.
"Anas menyatakan tidak bersalah, tidak bersalah dalam dugaan korupsi yang kini ditangani KPK, saya pegang teguh," katanya.
Dalam pidatonya ini, SBY kemudian berpesan khusus kepada seluruh kader Demokrat di tanah air, utamanya yang ada di DPR. Kepada kader Demokrat di DPR, kata SBY, diharapkan dapat mencegah dan menghindari ajakan untuk melakukan korupsi.
"Mengapa sejumlah kader yang mudah tergoda? Ini yang dirasakan oleh seluruh kader Demokrat, nila setitik, rusak susuk sebelanga. Saya juga mendengar, satu dua kader melakukan tindakan tidak terpuji di sejumlah daerah. Kalau terbukti, akan diberikan tindakan tegas," demikian SBY. (tribunnews/yat)