TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung satu minggu lalu, sampai hari ini, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (PD) seharusnya sudah mengumumkan kader-kader bermasalah yang direkomendasikan oleh Komisi Pengawas Demokrat . Namun, DPP PD belum juga mengumumkan para kader bermasalah.
Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Suadi Marabesi mengaku tidak tahu mengapa DPP Partai Demokrat belum juga melaksanakan rekomendasi dari Dewan Kehormatan Partai Demokrat untuk memecat kader-kader bersamalah. Suadi malah mempertanyakan rencana pemindahan Angelina Sondakh ke Komisi III DPR, meski akhirnya batal.
"Tugas dan kewenangan DPP untuk mengumumkannya. Untuk itu, lebih baik ditanyakan kepada Andi Nurpati mengapa rekomendasi itu belum juga dilaksanakan. Kewajiban DPP adalah melaksanakan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/02/2012).
Komisi Pengawas Partai Demokrat, diakuinya, akan melihat situasi ke depan, atas sikap DPP Demokrat yang belum juga mengumumkan para kader-kader bermasalah. Ditegaskan, tindakan DK terhadap DPP bukanlah keputusan perorang tapi keputusan kolektif.
"Kewenangan itu ada di DK dan bukan di komisi pengawas. Kita hanya mengawasi tidak melakukan tindakan,” kata Suadi.
Ketua Departemen Komunikasi DPP Partai Demokrat Andi Nurpati saat dikonfirmasi membantah DPP PD sengaja mengulur waktu, menunda proses pemecatan kader-kader PD yang bermasalah. Andi beralasan, belum diumumkannya langkah yang diperintahkan DK kepada DPP karena para pengurus DPP sibuk satu sama lain.
“Saya kemarin ke DPP mencari informasi terkait hal itu. Rencana untuk memutuskan hal itu memang sudah pernah diagendakan, namun ditunda dan tidak bisa dilakukan karena satu dan lain hal.Tidak ada unsur kesengajaan untuk menunda hal itu, tidak ada alasan apa pun menunda, hanya soal waktu saja," Andi menjelaskan.
Andi juga membantah, ditundanya rapat mengumumkan kader bermasalah, sebagai bentuk pelecehan terhadap Dewan Kehormatan.