TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi hingga kini sudah memeriksa delapan saksi terkait penembakan kameraman TVRI Djuli Elfano, Sabtu (17/3/2012) di depan rumahnya di Vila Bintaro Indah Jalan Kalimantan, Blok B-4 Nomor 2A, Ciputat, Tangerang.
"Saksi yang diperiksa sebanyak delapan orang, sehingga dari pemeriksaan saksi-saksi tersebut akan menjadi langkah awal untuk kami melakukan pengungkapan kasus ini," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2012).
Namun polisi masih mendalami motif penembakan yang menyebabkan kameraman senior tersebut tewas.
"Saat ini diduga terkait aksi pelaku dua orang menggunakan sepeda motor mencoba untuk mengambil sepeda motor yang diparkir di depan rumah korban," terang Saud.
Saud menerangkan, pada saat korban keluar dari rumah, bertemu dengan pelaku, sehingga pelaku langsung mengeluarkan tembakan yang mengenai pinggang dan bulletnya bersarang di rusuk.
"Dari hasil penyelidikan kita di TKP, pertama kita tidak menemukan selongsong peluru sehingga bisa diperkirakan senjata api yang digunakan jenis revolver," ujarnya.
Selain itu, polisi pun juga sudah mengantongi ciri-ciri pelaku penembakan tersebut."Ciri-ciri pelaku sudah kita miliki. Ini merupakan suatu bahan masukan dalam rangka penyelidikan di lapangan untuk melaksanakan pengembangan untuk mengungkap pelakunya," ungkapnya.
Informasi yang dihimpun wartawan, kejadian bermula saat anak korban Kenang Jenaya mengeluarkan sepeda motor Suzuki Satria FU dengan nomor B6481WEP dari rumahnya di jalan Kalimantan Villa Bintaro Indah RT 07/011 blok B4/2A Jombang Ciputat, Tangerang Selatan, sekitar pukul 13.15 WIB.
Kemudian Kenang yang telah mengeluarkan motor masuk ke dalam rumah, kemudian Djuli keluar rumah hendak membeli aki. Djuli melihat sepea motor Kenang didekati orang tidak dikenal.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba Kenang mendengar suara ledakan dan ia pun langsung berlari ke luar rumah. Saat ke luar, Kenang sudah melihat korban dalam keadaan tergeletak di lokasi, kemudian saksi teriak meminta bantuan warga sekitar.