News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribun Jakarta Digital Newspaper

Bengkel Misterius Tempat Kumpul Geng Motor Jakarta

Penulis: Edwin Firdaus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Geng motor biasanya memiliki bengkel pribadi yang keberadaannya dirahasiakan. Namun demikian,  lokasi bengkel diupayakan di tengah pemukiman penduduk agar terhindar dari serangan terbuka geng motor lain.
Dhani, joki balap motor liar dari Jakarta Selatan, menuturkan terbentuknya geng motor biasanya diawali dari nongkrong bersama di jalanan.

"Biasa, awalnya hanya nongkrong rame-rame, pakai motor masing-masing saat malam di jalanan (jalan raya). Lalu berlanjut membentuk suatu kumpulan semi formal untuk memulai melakukan tantangan," ujar Dhani saat berbincang dengan Tribun, Senin(16/4/2012).

Kumpulan para pebalap motor jalanan ini punya daftar keanggotaan, meski bukan merupakan kelompok resmi. Mereka mengandalkan solidaritas antar anggota untuk saling menjaga geng motor yang mereka bentuk.

"Ya, ikatan batin saja, kalau kami semua memang hobi dengan motor dan balapan," ujar Dhani.

Setelah terbentuk kumpulan tadi, para anggota mulai memilih orang yang tepat sebagai ketua. Beres urusan ketua dan organisasi, kelompok motor mulai memilih montir yang handal dan membuka bengkel motor sendiri.

"Kami buka bengkel sendiri, montir kami juga anggota sendiri. Sekarang anggota kami ada 30-an orang yang aktif, ada cewek juga," ujar Dhani.

Ia menjelaskan, kelompok motornya harus memiliki montir dan bengkel sendiri sebagai pertanda asal para pebalap dan racikan mesinnya. Oleh karena itu, anak-anak geng motor biasanya tak akan berpindah ke bengkel lain, kecuali pindah  tongkrongan atau kalah bertaruh saat melakukan balapan.

"Bengkel tidak dibuka buat umum. Itu khusus untuk anggota saja. Yang terpenting letak harus jauh dari jalan raya utama dan harus sedikit ramai penduduk. Itu supaya terlihat misterus oleh geng lain," tuturnya dengan sedikit becanda.

Lokasi bengkel yang juga menjadi tempat nongkrong sesama anggota geng perlu disamarkan dan terkesan rahasia untuk menjaga diri dari serangan geng motor lain.

"Bahaya, soalnya kalau anak geng kecewa, bisa saling bakar bengkel kami. Makanya harus dekat penduduk biar kepantau juga," pungkas Dhani. (Edwin Firdaus)

*Silakan baca edisi selengkapnya dengan mengklik Tribun Jakarta Digital Newspaper

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini