TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya aksi tawuran pasca-UN SMA/K di beberapa daerah seperti Kabupaten Bekasi, Tangerang dan Jakarta Barat, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muh Nuh beberapa pihak perlu bahu membahu guna melakukan pencegahan.
"Saya rasa ada tiga pihak yang harus bahu membahu agar adik-adik kita ini tidak lagi terjerumus dalam tawuran, tiga pihak itu adalah keluarga, pihak sekolah dan masyarakat," ucap Nuh di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/4/2012) di Mapolda Metro Jaya.
Nuh menjelaskan, peran dari pihak keluarga ialah harus memberikan perhatian yang lebih pada anak-anaknya. Kemudian peran sekolah ialah tidak cukup hanya memberikan pengajaran tapi juga dialog dari hati ke hati pada para siswanya. Sedangkan peran masyarakat sendiri sama-sama mengamankan agar para siswa tidak lagi terjebak tawuran.
Nuh menambahkan, ke 73 siswa yang diamankan pihak kepolisian karena terlibat aksi tawuran dan beberapa diantaranya membawa sajam ialah lantaran hanya terpengaruh dari lingkungan yang tidak baik.
"Kita semua yakin adik-adik kita anak-anak baik tapi dalam perjalanan selalu saja entah mereka ikut-ikutan seperti tawuran dan bawa sajam. Kita semua prihatin," tambah Nuh.