TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Teuku Nasrullah, pengacara kasus suap pembahasan anggaran wisma atlet, Angelina Sondakh geram terhadap peryataan Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana, yang mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menunjuknya sebagai pengacara kadernya.
"Saya rasa itu fitnah yang luar biasa, karena sebelumnya tidak pernah ada yang menghubungi saya dari Partai Demokrat untuk menjadi pengacara ibu Angie," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Senin (30/4/2012).
Menurutnya penunjukkan sebagai pengacara mantan Putri Indonesia tersebut berdasarkan permintaan keluarga Angie langsung kepadanya. Oleh karena itu, ia memastikan tidak benar jika pernyataan Sutan seperti itu.
"Bilang sama Sutan jangan berkumur-kumur. Saya tidak pernah dihubungi partai demokrat, untuk menjadi lawyernya (pengacaranya) Angie," sergahnya.
Selumnya, siapa sangka dosen Hukum Pidana Universitas Indonesia (UI) Teuku Nasrullah kini menjadi pengacara Angelina Sondakh tersangka dalam kasus Wisma Atlet dan di Kemendikbud.
Ternyata penunjukkan Nasrullah itu atas permintaan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya diminta Pak SBY menghubungi Nasrullah," kata Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (27/4/2012).
Menurut Bhatoegana, Nasrullah cocok mendampingi Angelina Sondakh. "Dia pintar, logis, dan kalem," kata Bhatoegana.
Dijelaskan, Nasrullah merupakan pengacara yang ditunjuk Demokrat.
"Saya hubungi beliau dan sampaikan bahwa sekali menolak tidak ada. Berarti masuk itu barang (mau)," kata Bhatoegana.
Kata Bhatoegana, posisi Demokrat dalam kasus Angelina Sondakh hanya membantu menyediakan pengacara. "Tidak ada intervensi hukum. Dan Demokrat tidak pernah lakukan itu," katanya.