Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengaku tak tahu detail kasus dugaan korupsi di berbagai universitas negeri, yang melibatkan tersangka Angelina Sondakh.
Dirinya hanya menprediksi bahwa dugaan korupsi tersebut tak lepas dari proyek pengadaan barang dan jasa di bawah kementeriannya.
"Barang dan jasa itu bisa mulai dari fisik gedung sampai ke peralatan-peralatan laboratorium," ujarnya saat dikonfiramsi wartawan, Senin (30/4/2012) malam.
Kendati demikian, Nuh mengaku tak tahu terkait beberapa universitas negeri yang tengah dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, hanya KPK sendiri yang tahu lantaran itu masuk dalam proses penyidikan di lembaganya.
"Yang lebih tahu bisa tanya ke KPK, universitas-nya di mana saja," tegasnya.
Namun, M Nuh memastikan pihaknya selalu mendukung KPK agar terus menyelidiki kasus ini. Bahkan, kata Nuh lagi, Kemendikbud dengan senang hati membantu KPK jika ia dimintai untuk turut terlibat dalam penuntutasan kasus tersebut.
"Yang jelas prinsip dasarnya itu, kami persilakan siapa saja yang mau melihat lebih jauh, kami berikan pendampingan, kami berikan dukungan karena tugas kami semua ini adalah untuk bersih-bersih agar semua bisa dipertanggungjawabkan," terangnya.
Seperti diketahui, KPK kini mulai mengungkap sedikit demi sedikit indikasi dugaan korupsi yang dilakukan Angelina Sondakh di Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang, Kemendikbud).
Ternyata, lembaga super body tersebut mencium banyak indikasi dugaan korupsi yang terdapat di berbagai universitas negeri di Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat.
"Saya lupa jumlah dan nama universitasnya. Tapi itu mulai dari Sumatra Utara sampai ke Nusa Tenggara Barat . Proyeknya tersebar di sana," kata Wakil Ketua KPK, Bambang WIdjodjanto di Jakarta , Senin (30/4/2012) pagi.
Menurut Bambang, Angelina diduga terlibat pada korupsi pengadaan barang untuk penyediaan laboratorium dan proyek gedung universitas.
"Kebanyakan pengadaan barang untuk laboraturium. Untuk kegiatan universitas," katanya.