News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angelina Sondakh Tersangka

Demokrat Tidak Masalah Angie Jadi Justice Collaborator

Penulis: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Sutan Bathoegana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi kasus yang membelit Angelina Sondakh, kalangan politisi Demokrat mulai mendorong mantan putri Indonesia itu menjadi justice collaborator. Semua kader Demokrat bahkan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun akan mendukung, jika memang tidak bermasalah.

“Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono pasti mendukung Angelina Sondakh menjadi justice collaborator. Semua kader Demokrat tidak perlu takut, kalau memang tak bermasalah," ujar Wakil Ketua FPD DPR Sutan Bhatoegana pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta Kamis (3/5/2012).

Menurut Sutan, Demokrat menginginkan kasus ini cepat selesai. Silakan saja kalau itu yang terbaik lakukan saja. "Bilang sama Angie berkatalah yang benar, pada kondisi sekarang ini katakanlah walau pahit. Saya setuju, siapapun kader PD yang disebut terlibat harus proaktif. Semua kader PD harus proaktif terhadap penegakan hukum," tandas Sutan.

Sementara itu anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman berharap KPK profesional dalam menangani kasus yang melibatkan Angie.

"Kami berharap kasus ini diselesaikan secara profesional dan KPK tetap bersikap independen, tidak terpengaruh atas suara-suara dari luar," ujar Hayono.

Menurut Hayono, Demokrat menghormati tugas KPK untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Karena di suatu sistem yang demokratis siapa pun dia bila melakukan korupsi tidak bisa sembunyi di balik kekuasaan.

Kemungkinan Angie dipecat dari Demokrat, seperti halnya Nazaruddin, Hayono menjelaskan bahwa Nazaruddin menyatakan dirinya keluar. Dan, itu berbeda dengan Angie.

"Nazaruddin itu lari dari proses hukum, sedangkan Angie tidak. Seorang kader itu tidak boleh lari dari proses hukum. Dia melanggar garis partai. Dia itu sakit hati sama seseorang di partai dan bukan kepada partai. Jadi itu harus dibedakan,"  ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini