TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengakui baru tahu ada perbedaan nomor registrasi pesawat, antara pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 yang diminta izinnya, dengan yang masuk dan akhirnya jatuh di Gunung Salak.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti mengatakan, baru mengetahui perbedaan tersebut saat pesawat SSJ 100 jatuh pada Rabu (9/5/2012) lalu.
Ia mengatakan, nomor registrasi pesawat yang diminta kepada pihak Sukhoi adalah flight nomor 97005. Sedangkan pesawat yang dipakai dan jatuh bernomor 97004.
"Kami baru tahu setelah kecelakaan," ungkap Herry saat dicecar anggota komisi V DPR, mengenai perizinan penerbangan Sukhoi, di Raker-RDP, Ruang Komisi V Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/5/2012).
Pesawat, lanjutnya, juga baru datang setelah izin ditandatangani oleh tiga kementerian. Izin tersebut harus diurus sebelum pesawat datang.
"Kami tidak mungkin memeriksa pesawat itu di Rusia. Izin ini diberikan sebulan yang lalu, diurus oleh Indo Asia sebagai perwakilan Sukhoi. Jadi, terus terang kami tidak memeriksa pesawat," jelas Herry. (*)
BACA JUGA
- Ketua Komisi V DPR: Surat Protes Rusia Salah Alamat
- Diprotes Rusia, Marwan Jafar tak Merasa Bersalah
- Basarnas: Warga Hanya Temukan Bagian Kecil Tubuh Korban
- Jamsostek Beri Santunan Rp 10 Miliar bagi Korban Sukhoi