TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (DGSBI), Miranda Swaray Goeltom merampungkan pemeriksaan keduanya, Selasa (11/6/2012) malam. Ia diperiksa sebagai tersangka cek pelawat pada pemilihan DGSBI tahun 2004.
Usai diperiksa hampir 8 jam Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, sempat meminta tak diantarkan ke Rutan KPK dengan menumpang Mobil Tahanan, melainkan dengan berjalan kaki.
Terpantau, Miranda keluar Kantor KPK, sekitar pukul 19.20 WIB. Wanita berambut ungu ini sempat memohon kepada petugas yang menjaganya untuk berjalan kaki menuju Rutan KPK yang berada di basement kantor KPK.
"Saya mohon di izinkan untuk berjalan kaki, saya sudah tua, saya mau berolahraga," kata Miranda kepada petugas yang menunggunya didekat Mobil Tahanan.
Akan tetapi permohonan tersebut tak dikabulkan petugas. Menurut prosedur, Miranda harus diantarkan kembali ke Rutan dengan Mobil Tahanan.
"Ini (menggunakan mobil tahanan) sesuai prosedur," kata petugas KPK.
Akhirnya Miranda menuruti untuk masuk ke dalam mobil tahanan.
Terkait pemeriksaan sendiri, Miranda mengaku telah membeberkan semua ke penyidik. Tetapi, apa saja yang ditanyai penyidik kepadanya, Miranda enggan membeberkannya.
"Saya sudah memberikan keterangan, semuanya yang sebenar-benarnya sesuai dengan fakta yang saya ketahui," ujarnya.
Pada kesempatan sama, Miranda pun mengaku senang dengan kabar yang berhembus dari lembaga antikorupsi tersebut. Kabar menyebutkan jika berkas Miranda akan segera rampung dan dilimpahkan ke pihak Jaksa.
"Saya berterima kasih KPK mendengarkan permohonan saya agar pemeriksaan itu berjalan dengan cepat, dan marilah kita berdoa agar semuanya ini bisa cepat dibawa ke persidangan sehingga seluruh fakta-fakta yang sebenarnya bisa terungkap di persidangan," terangnya seraya berterima kasih kepada pihak media.
Miranda pun lantas enggan membicarakan kasus yang menderanya. Dia mengaku ikhlas atas penahanan yang dilakukan KPK.
"Saya yakin bahwa penahanan saya ini adalah sesuatu hak yang dimiliki KPK oleh sebab itu saya menrimanya dengan lapang dada, berbesar hati, dengan tegak kepala, dan dengan iman percaya saya bahwa, kebenaran akan terkuak," imbuhnya.
Pada kesempatan ini juga, Miranda kembali menegaskan bahwa dirinya tak pernah memerintahkan orang untuk memenangkannya sebagai DGS BI. Miranda mengungkapkan hal tersebut lantaran dirinya Pede dengan kemampuan yang dimiliknya dapat menampuh kekuasaan sebagai DGS BI tahun 2004 silam.
"Saya tidak pernah meminta, tidak pernah menyuruh siapapun, apapun kapanpun, sebelum dan sesudah pemilihan, DGS BI saya di KPK mengatakan bahwa pada saat pemilihan, saya optimis bahwa saya adalah yang paling layak untuk dipilih karena pengalaman saya, profesionalitas saya," tandasnya.
Baca Juga: