Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau harga kacang kedelai melambung,mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin hal tersebut tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, eskalasi harga tersebut akan berakhir beberapa bulan ke depan.
"Kedelai itu sebenarnya hanya masalah sebentar saja. Saya yakin masalah ini hanya 3-5 bulan (selesai). Turun lagi," ujar JK saat memeriksa persediaan kantong darah di markas PMI (Palang Merah Indonesia) DKI Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Masalahnya, lanjut JK, tanaman kedelai tidak sesuai dengan iklim Indonesia. Bahan baku tahu dan tempe tersebut cocoknya tumbuh di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, JK menyarankan petani Indonesia tidak harus berswasembada kacang kedelai dan bisa bercocok tanam tanaman yang sesuai dengan ilklim Indonesia.
"Menanam kedelai itu penting. Tapi alam menyatakan ini tidak terlalu sesuai. Tidak mudah swasembada. Saya pernah coba. Tanam saja jagung nanti jual jagung baru beli kedelai. Tidak perlu semuanuya swasembada," terang pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, penjualan kacang kedelai untuk bahan baku membuat tahu dan tempe selama sebulan terakhir turun hingga 30 persen. Hal tersebut dipicu naiknya harga kacang asal Amerika menjadi Rp 7.600 - Rp 7.800 per kg dari harga sebelumnya Rp 6.500 per kg.