News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran

JK Yakin Harga Kedelai Turun Lagi

Penulis: Eri Komar Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (kiri) menemui mantan Wapres, Jusuf Kalla, dikediaman pribadi Jusuf Kalla di Dharmawangsa Jakarta Selatan, Minggu (27/5/2012). Kedatangan Fauzi Bowo ke kediaman Jusuf Kalla untuk bersilahturahmi dan bertukar pikiran menjelang Pilkada DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau harga kacang kedelai melambung,mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin hal tersebut tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, eskalasi harga tersebut akan berakhir beberapa bulan ke depan.

"Kedelai itu sebenarnya hanya masalah sebentar saja. Saya yakin masalah ini hanya 3-5 bulan (selesai). Turun lagi," ujar JK saat memeriksa persediaan kantong darah di markas PMI (Palang Merah Indonesia) DKI Jakarta, Jumat (27/7/2012).

Masalahnya, lanjut JK, tanaman kedelai tidak sesuai dengan iklim Indonesia. Bahan baku tahu dan tempe tersebut cocoknya tumbuh di Amerika Serikat.

Oleh karena itu, JK menyarankan petani Indonesia tidak harus berswasembada kacang kedelai dan bisa bercocok tanam tanaman yang sesuai dengan ilklim Indonesia.

"Menanam kedelai itu penting. Tapi alam menyatakan ini tidak terlalu sesuai. Tidak mudah swasembada. Saya pernah coba. Tanam saja jagung nanti jual jagung baru beli kedelai. Tidak perlu semuanuya swasembada," terang pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, penjualan kacang kedelai untuk bahan baku membuat tahu dan tempe selama sebulan terakhir turun hingga 30 persen. Hal tersebut dipicu naiknya harga kacang asal Amerika menjadi Rp 7.600 - Rp 7.800 per kg dari harga sebelumnya Rp 6.500 per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini