News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tempe dan Tahu Hilang di Pasaran

Nunung Cs Kesulitan Cari Gorengan Tempe

Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja menggoreng tempe yang diberi adonan tepung terigu di kawasan sentra pedagang oleh-oleh makanan khas Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (25/7/2012). Tempe yang dianggap sebagai makanan masyarakat kelas bawah, saat ini menjadi makanan mewah karena menggunakan bahan baku kacang kedelai impor dari Amerika Serikat. Ditambah harga kacang tersebut setiap harinya terus naik. Dalam sehari pedagang di tempat ini sedikitnya bisa menjual 40 kg tempe goreng dengan harga Rp 26.000 per kg.

Laporan Agus Nia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band orkes pelantun "Abang Gorengan", Nunung Cs, merasa kesulitan mencari gorengan tempe akhir-akhir ini.

Sejak dilancarkannya mogok produksi perajin tempe dan tahu sejak Rabu (25/7/2012) hingga hari ini, Jumat (27/7/2012) kehadiran tahu dan tempe menjadi langka.

"Biasanya sih paling suka beli tempe, tapi kemarin cuma dapetnya tahu aja," kata pemain mandolin, Yudi yang kerap disapa Kudil.

Menurut band yang digawangi oleh Nurul Huda Manshur (gitar), Yudi Miswanto (mandolin), Budi Ulia (ukulele), Fahmi Fathul Bahri (bass), Anwar (suling), Saripudin (gendang) kelangkaan gorengan tempe adalah hal yang miris.

"Miris aja, negara yang katanya tanah surga, kalau kata Koes Plus harus impor kedelai dari Amerika," tutur pemain mandolin yang lahir pada bulan Oktober ini.

Menurut Kudil, pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan produksi kedelai lokal yang tadinya 80 (impor) :20 (lokal) menjadi kebalikkannya.

"Tukang gorengan tanpa jualan tahu tempe bagaikan hujan tanpa awan," tutup Kudil, saat dihubungi Tribunnews, Jumat, (27/7/2012).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini