TRIBUNNEWS.COM - Pol-Tracking Institute merilis hasil survey opinion maker dan pakar dalam mencari kandidat muda potensial untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014, di Morissey Hotel, Jakarta, Minggu (7/10/2012).
Menurut Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR, minimnya calon alternatif dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2014 membuat publik hanya dihadirkan pada sedikit pilihan.
"Disisi lain survei opini publik masih cukup dominan dipenuhi oleh figur-figur senior yang menjadi patron politik," terang Hanta.
Sementara itu, ada banyak figur muda yang dipandang mempunyai kapasitas dan bahkan berpotensi mempunyai kepantasan dan peluang politik dalam Pilpres 2014 tetapi justru jarang tersentuh oleh survey opini publik, mereka hanya sampai dalam wacana elite partai.
"Akhirnya karena melihat urgensi momentum pilpres 2014 untuk menghadirkan ruang bagi figur-figur muda, maka survey pakar dan public opinion maker menjadi penting untuk memberikan assesment bagi kandidat muda terseleksi, hal inilah yang melatarbelakangi kami melakukan survey opinion maker dan pakar ini," ujar Hanta.
Hanta melanjutkan, hasil riset Pol-Tracking Institute melalui assesment 13 aspek yang berada dalam interval penilaian 10 sampai 100, dengan standard ketercukupan 60.
"Dari hasil temuan riset kami menunjukan bahwa ada banyak figur muda, baik yang berasal dari parpol maupun luar parpol, yang mempunyai kapasitas dan kepantasan menjadi kandidat dalam Pilpres 2014," lanjut Hanta.
Dari hasil survey yang dirilis Pol-Tracking Institute, lanjut Hanta, dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu adanya political will dari para politisi senior dalam partai yang memegang otoritas puncak dalam struktur kepengurusan untuk memberi ruang bagi hadirnya figur muda sebagai kandidat.
"Kelembagaan Parpol perlu membangun sistem kandidasi secara demokratis melalui konvensi sehingga mampu menghadirkan kandidat yang mempunyai elektabilitas publik, bukan elektabilitas elit, dan sesuai dengan garis kebijakan partai," tandasnya.
NASIONAL POPULER