TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Usai bentrokan sesama mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menewaskan dua mahasiswa, aparat kepolisian gabungan menyisir bagian dalam kampus. Dalam penyisiran itu, polisi menemukan 2,3 kilogram ganja kering, timbangan, laptop dan uang tunai.
Aparat kepolisian gabungan dari Brimob Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, Polsekta Tamalate melakukan penyisiran di dalam kampus. Dalam penyisiran dilakukan di dua gedung Fakultas Seni dan Fakultas Teknik di kampus UNM Parangtambung.
Dalam penyisiran di gedung Fakultas Seni, polisi awalnya menemukan ganja kering seberat 1 ons yang telah dipaketkan menjadi 6 bungkus, timbangan, sebuah laptop dan uang Rp 30.000 yang diduga merupakan hasil penjualan narkoba yang disembunyikan di plafon gedung.
Polisi menemukan ganja kering seberat 2 kilogram lebih di dalam toilet yang tidak terpakai lagi. Ganja yang dibungkus menjadi 21 paket seberat 50 gram itu disembunyikan di dalam bak kering yang ditutupi oleh kloset rusak. Di tempat terpisah, polisi juga menemukan senjata tajam berupa sabit dan anak panah. Semua barang bukti tersebut dibawa ke Polrestabes Makassar.
Sementara itu, menurut informasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh berencana berkunjung di Makassar terkait insiden di UNM. Belum diketahui pasti jadwalnya setiba di Makassar, namun pemerintah provinsi Sulsel menunggu kedatangan Muhammad Nuh di rumah jabatan Gubernur Sulsel Jalan Jendral Sudirman. Dikabarkan pula, setibanya di Makassar, Muhammad Nuh bertandang di Polrestabes Makassar.
Sementara itu dua jenazah korban penikaman dibawa ke kampung halaman masing-masing Rizky Munandar diberangkatkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bulukumba dan Haryanto dipulangkan ke Kabupaten Enrekang.
Berita Terkait: Tawuran Mahasiswa