News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tawuran Pelajar

Anggota DPR Prihatin Kasus Kekerasan Meningkat

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang dari emam tersangka siswa SMA 70 (tengah) yang terlibat tawuran hingga menewaskan Alawi tiba di polres Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2012). Tersangka ini menjalani rekontruksi tertutup untuk media sesuai dengan pasal undang undang perlindungan anak pasal 64 ayat 2 huruf G. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi I dari Partai Golkar ,Ahmed Zaki Iskandar prihatin dengan terus meningkatnya kasus kekerasan yang terjadi di tanah air. Parahnya, kasus kekerasan tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat seperti konflik antarwarga, tapi juga di lembaga-lembaga pendidikan seperti universitas dan sekolah menengah umum.

Zaki mengatakan kemarin misalnya tawuran mahasiswa kembali terkadi di Makassar, tepatnya di Universitas Negeri Masakar (UNM). Dalam bentrokan antarfakultas tersebut dua mahasiswa tewas. Pada hari yang sama (11/10/2012) di Jakarta terjadi tawuran pelajar yang melibatkan SMK 71 Cawang dan SMK Bakti Jakarta.

Sedangkan Kamis (12/10/2012) di Makassar terjadi sekelompok orang menyerang warga di Makassar, Sulawesi Selatan, terkait sengketa lahan. Para penyerang membakar sebuah rumah dan 61 motor milik penyerang dibakar warga.

Sebelumnya, pantauan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menyebutkan tingkat kekerasan setiap tahun terus meningkat. Tahun 2011, dari hasil pantauan ada 5 juta kasus kekerasan yang ditangani jalur hukum.

Zaki mengatakan intensitas kekerasan yang terus meningkat tidak boleh dibiarkan terus menerus. Harus ada upaya pencegahan sedini mungkin. Untuk itu, sebagai langkah antisipasi mengoptimalkan kinerja aparat keamanan seperti kepolisian dan juga aparat intelejen.

"Masyarakat juga harus dilibatkan. Selain dilibatkan pada aspek keamanan, masyarakat juga harus diakarkan pendidikan multikulturalisme," tutur Ketua DPD Partai Golkar Kab Tangerang ini dalam keterangan persnya, Minggu (14/10/2012).

Dengan pendidikan multikularisme, kata Zaki, anggota masyarakat diberi pemahaman untuk menghargai kelompok masyarakat lainnya. Kelompok masyarakat tidak dibenarkan untuk melakukan kekerasan kepada kelompok lain.

"Tindakan kekerasan hanya dimiliki oleh negara dalam lingkup penegakan hukum, dalam hal ini adalah TNI dan Polri," ujar Zaki.

Lebih lanjut Zaki mengatakan kekerasan seringkali berhubungan dengan kesejahteraan. Oleh karena itu, kalau mau mencegah dan menghentikan tingkat kekerasan dan konflik yang terjadi di masyarakat, peningkataan kesejahteraan masyarakat adalah hal yang mutlak dilakukan.

"Jadi, peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah tugas utama yang harus dilakukan pemerintah jika ingin mencegah terjadinya konflik atau tingkat kekerasan yang terjadi di masyarakat," ujar Zaki yang disebut-sebut sebagai calon kuat Bupati Tangerang dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang Desember 2012 mendatang.

Baca Juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini