TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan yang melibatkan Rasyid Amrullah Rajasa, pengemudi BMW maut B 272 HR yang menewaskan dua orang di Tol Jagorawi semestinya dianggap sebagai musibah yang bisa terjadi pada siapapun.
Terkait fakta yang menunjukkan Rasyid adalah putra Hatta Rajasa yang merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga selaku Menteri Koordinator Perekonomian, itu dinilai sebagai sebuah kebetulan yang tidak bersangkut-paut pada apapun termasuk hal yang sifatnya politis.
Demikian pernyataan Gerakan Pemuda (GP) Ansor terkait musibah yang belakangan menyita perhatian publik tersebut. Organisasi kepemudaan dari Nahdlatul Ulama (NU) itu meminta agar kasus tersebut tidak dikaitkan pada politik.
"Musibah itu bisa datang kapan saja. Bisa terjadi kepada siapa saja. Jadi sikap terpuji bagi kita adalah mendoakan dan membantu bagi mereka yang mendapatkan musibah. Bukan malah mempolitisasi," kata Ketua PP GP Ansor, Rahmat Hidayat Pulungan seperti tertulis di rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (4/1/2013).
Rahmat menjelaskan, karena kebetulan Rasyid adalah anak seorang menteri, maka perhatian media dan publik cukup besar atas kecelakaan yang terjadi itu.
"Tetapi menjadi berlebihan kalau kecelakaan ini kemudian dipolitisasi dan dieksploitasi kemana-mana. Bahkan ditarik-tarik menjadi urusan yang tidak keruan," imbuhnya.
Meski begitu, Rahmat berharap agar pihak Rasyid dapat bertanggung jawab secara moral dan hukum terhadap para korban kecelakaan maut tersebut.
"Sejauh ini kita tidak usah khawatir berlebihan, karena pihak keluarga Rasyid sudah menunjukan itikad yang baik. Seperti yang sudah disampaikan Hatta Radjasa berulang kali di hadapan publik. Tinggal kita lihat perkembangannya secara positif," tuturnya.
Seperti diberitakan, kecelakaan terjadi antara BMW bernopol B 272 HR dan Daihatsu Luxio F 1622 CY di Tol Jagorawi KM 3+ 350 , Senin (1/1/2013) silam sekira pukul 05.45. Mobil Luxio yang dikemudikan Fran Sirait berpenumpang 13 orang terhantam dari belakang oleh BMW X5. Saat itu, Luxio diperkirakan melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Kedua mobil yang terlibat insiden sama-sama melaju pada lajur paling kanan. Akibat benturan begitu kencang, pintu belakang Luxio terbuka. Akibatnya, lima orang dilaporkan terhempas keluar mobil.
Dua penumpang dikabarkan meninggal. Korban meninggal atas nama Harun (60) dan seorang anak laki-laki, Muhammad Raihan (14 bulan). Adapun tiga penumpang lain, Enung (ibu Raihan), M Ripal (kakak Raihan), dan Supriyati mengalami luka-luka.