TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, banyak disebut sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD).
Apalagi, Anas Urbaningrum sudah menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum PD, setelah ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Edhie mengaku enggan berkomentar mengenai rumor tersebut.
"Saya boleh enggak jawab, karena kalau saya jawab nanti jadi salah," kata Edhie di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/2/2013).
Edhie mengaku akan menjawab pertanyaan tersebut setelah memasuki masa pensiun pada 5 Mei 2013.
"Jadi, nanti kalau saya sudah serah terima atau saya pensiun, maka saya jawab. Kalau saya jawabnya sekarang, nanti jadinya saya tidak baik," tuturnya.
Edhie mengaku tetap berkomunikasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, tidak membicarakan politik, melainkan tentang TNI. Edhie juga menanggapi dingin dirinya diunggulkan sebagai Ketua Umum Demokrat.
"Kalau unggul-unggul mah terserah orang saja," cetusnya.
Edhie menegaskan, ia tetap fokus pada tugasnya sebagai Kasad hingga masa pensiun.
"Kalau saya sudah mendua, maka saya menciderai Angkatan Darat," ucapnya. (*)