Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anas Urbaningrum terus mendapat dukungan dari sejumlah kolega dan tokoh partai politik pasca-berhenti dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat (PD).
Sabtu (2/3/2013) siang, Anas kedatangan sejumlah tamu, mulai tokoh pemuda Umar Kei sampai rekannya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Abdul Kholik.
Kholik mengungkapkan, bahwa pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono dan pengurus 33 DPD PD se-Indonesia di Cikeas pada hari ini menjadi salah satu bahan perbincangan saat bertemu Anas.
"Yah, tadi sekilas saja, tapi tidak intens. Iya, bahwa ada pertemuan di Cikeas untuk konsolidasi, mungkin untuk mencari calon ketua umum," kata Kholik usai bertemu Anas.
Secara pribadi, Kholik melihat penetapan tersangka terhadap Anas kental muatan politik dibandingkan fakta hukum. "Justru ini kasus politik, hukum ini hanya balutannya. Politik murni, kemudian dibalut dengan hukum murni," kata Kholik yang mengaku saat ini sudah diangkat menjadi Wakil Sekjen Partai Gerindra itu.
Bagi Kholik, penetapan tersangka itu menjadi bagian upaya penggulingan Anas dari kursi Ketua Umum PD. Dan pertemuan SBY dan 33 DPD PD itu adalah langkah yang tidak tepat.
"Ini langkah ini yang tidak tepat, karena indikasi untuk menggulingkan Anas itu sudah ada sejak lama, secara politik, tapi itu tidak bisa, sehingga dicari cara lain yang enggak masuk akal. Dari KPK cari-carilah alat bukti dan sebagainya," kata Abdul Kholik.