News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Tamat Karier Politik Anas Urbaningrum

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wartawan senior Budiarto Shambazy berdialog dalam acara Polemik Efek Anas Makin Panas , di Jakarta, Sabtu (2/3/2013). Dialog tersebut mengulas kemelut di tubuh Partai Demokrat pasca kemunduran Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum, karena telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi hambalang oleh KPK. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karier politik bekas Ketua Umum Partai Demokrat dipastikan habis menyusul penetapan status tersangka dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Ya. Sudah selesai dia. Nggak ada lagi harapan karier politiknya untuk saat ini. Dia sudah nggak ketua umum, sudah bukan anggota DPR. Sudah dilibas sama kubu SBY. Selesai sudah. Nggak ada harapan," ujar wartawan senior Budiarto Sambhazy kepada Tribunnews, Sabtu (2/3/2013).

Satu-satunya cara menyelematkan Anas adalah kemauannya untuk meminta Komisi Pemberitaan Korupsi (KPK) memeriksa dirinya terkait kasus korupsi tersebut.

"Satu-satunya opsi buat dia menurut saya menjadi wistler blower. Dia minta diperiksa KPK terus dia janji mau mengungkapkan siapa saja (yang terlibat). Itu masih bisa selamat," kata pria yang akrab disapa Baz itu.

Setelah Anas diperiksa KPK, dan menjalani vonis KPK, Anas masih bisa berkecimpung di dunia politik walau tidak sementereng saat menjabat Ketua Umum Partai Demokrat.

"Setelah vonis dia masih punya harapan berkarir di politik. Kita tahu Akbar Tandjung sudah diadili tetap sekarang orang penting di Golkar. Tommy Soeharto diadili bisa bikin partai," ujarnya.

Jadi, jika Anas bersedia dan berani menjadi wistler blower, Anas akan menjadi pahlawan. Istilahnya 'from zero to hero'.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini