TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kasus bentrokan yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) antara TNI AD dengan Polri jangan hanya dianggap perkelahian biasa. Apalagi kalau sudah sampai menimbulkan jatuh korban manusia dan harta benda lainnya.
"Para pimpinan TNI dan Polri termasuk Presiden harus benar-benar serius. Bagaimanapun juga, mereka adalah aparat bersenjata yang dibiayai rakyat, dan bertugas melindungi dan mengayomi rakyat. Bukan sebaliknya membuat rakyat menjadi takut akibat perkelahian diantara mereka," mantan Sesmil Tubagus Hasanuddin mengingatkan, Kamis (7/3/2012).
Diberitakan sebelumnya. kantor Polres OKU dibakar oleh oknum tertentu yang diduga bukan berasal dari sipil, Kamis (7/3/2013) sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi.
Dari pantauan Sriwijayapost.com, kondisi makin mencekam akibat terlihat ratusan orang berseragam loreng menyatroni kota Baturaja.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait peristiwa pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu(OKU) oleh oknum TNI Yon Armed 15.
Untuk meminimalisir aksi yang tidak diinginkan selanjutnya, Pramono juga sudah memerintahkan kepada Pandam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo.
"Kami sudah adakan pembicaraan, dan saya memintakan kepada Pangdam tidak boleh berkembang. Titik," tegas Pramono usai penandatanganan nota kesepaham antara TNI AD dan Mitra terkait pemberian bantuan CSR di Mabes AD, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Pramono juga menyerukan kepada Pangdam agar peristiwa tadi tidak terulang. Karenanya, seorang komandan di lapangan harus dekat dengan prajurit dan mengerti betul masalah yang terjadi dengan anak buahnya.
"Kalau ini terjadi, saya tidak bisa salahkan komandan karena saya belum mendapat hasil investigasi. Enggak boleh gentar. Harus jelas dulu. Makanya, kirim orang untuk investigasi. Setelah dapat keterangan baru kita ambil kputusan," tegasnya.
Tubagus Hasanuddin yang juga Wakil Ketua Komisi 1 DPR kembali menegaskan, dalam kasus ini harus segera diambil tindakan yang cepat. " Ambil tindakan kepada semua komandan termasuk Danyon, Dandim dan Kapolresnya Lalu segera pimpinan kedua belah pihak duduk mencari solusi dasar. Buat team investigasi mengapa masalah yang sudah 1 bulan berlalu tidak diselesaikan dengan tuntas," pungkas TB Hasanuddin.