News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suap PON Riau

KPK Geledah Rumah Rusli Zainal di Jakarta Barat

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepuluh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Senin (25/2/2013). Penggeledahan terkait dengan status Gubernur Riau, Rusli Zainal yang menjadi tersangka kasus suap PON XVIII Riau 2012 dan korupsi kehutanan berupa penerbitan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT). TRIBUN PEKANBARU/DODDY VLADIMIR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah tersangka kasus dugaan suap pembahasan revisi Perda PON di Riau, Gubernur Riau, Rusli Zainal di Jalan Pulau Panjang, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2013).

Selain rumah Rusli Zainal, KPK juga menggeledah ruang kerja Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Setya Novanto dan anggota Fraksi Partai Golkar di DPR, Kahar Muzakir.

Tak hanya sampai disitu, KPK juga mengobok-obok PT Findo Muda di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Juru bicara KPK, Johan Budi menyatakan penggeledahan ini dilakukan dalam rangka pengembangan kasus dugaan suap Perda PON, dengan tersangka Rusli Zainal.

"Penggeledahan dilakukan di tiga tempat berkaitan penyidikan KPK dalam kasus dugaan suap revisi Perda PON Riau, dengan tersangka RZ," kata Johan Budi.

Kendati sudah menggeledah ruangan Setya, Kahar, KPK belum berencana memanggil ketiga politisi Partai Golkar itu.

"Sampai hari ini belum ada rencana pemeriksaan Setya Novanto dan Kahar Muzakir," ungkap Johan.

Soal Rusli Zainal, sampai saat ini juga belum berencana dipanggil KPK, apalagi ditahan.


Soal dugaan keterlibatan anggota Kahar Muzakir dan Setya Novanto pernah diungkap oleh saksi sekaligus terdakwa dalam sidang PON, Lukman Abbas.

Dia mengaku pernah menyerahkan uang kepada ajudan Kahar Muzakir untuk memuluskan usulan penambahan anggaran PON ke pusat senilai Rp290 miliar.

Uang itu diserahkan beberapa tahap dengan jumlah mencapai 1 juta dollar amerika. Penyerahan uang ini dilakukan setelah Gubernur Riau Rusli Zainal mengadakan pertemuan dengan Kahar Muzakir dan Setya Novanto di DPR RI. Namun saat diperiksa sebagai saksi, baik Kahar maupun Setya Novanto membantahnya.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini