TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu kudeta terhadap pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhembus saat ini. Tetap pengamat militer Endriartono Sutarto menilai isu tesebut hanya sebuah wacana saja
Menurutnya, belajar dari pengalaman kudeta biasanya tidak akan berhasil bila tidak mendapat dukungan dari militer, karena militer lah yang memiliki persenjataan.
"Saat kudeta itu dilakukan, pertanyaannya seberapa kuat dalam mengambil posisinya dan akan bertahan berapa lama. Karena bila terjadi kudeta maka akan ada konter kudeta serata konter kudeta lainnya. Akhirnya yang menjadi korban kudeta adalah masyarakat," ungkap Endriartono Sutarto dalam diskusi di rumah kebangsaan yang bertema 'Penegakan Hukum vs Kepentingan Politik, Islam dan Militer," Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2013).
Berbeda bila menurunkan presiden dengan jalan konstitusi, negara tidak akan terlalu goncang dan dalam waktu singkat bila presiden turun maka pemerintahan bisa berjalan lain.
Endriartono tidak percaya ada kelompok yang akan melakukan kudeta. Gerakan militer pun tidak ada
"Saya tidak percaya ada kelompok yang ingin melakukan kudeta. Karena saat ini Jenderal TNI aktif yang punya senjata, saya tidak melihat TNI punya keinginan untuk mengganti pemertintah dengan cara inkonstitusional, sehingga isu kudeta itu nihil," ungkapnya.
Endriartono: Saya Tidak Lihat TNI Ingin Jatuhkan Pemerintah
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger