TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat meminta maaf atas terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum. Sebab, SBY harus membagi tugas antara Presiden RI dan Ketua Umum Partai Demokrat.
"Sekarang ini lagi euforia dulu lah. Kami menikmati Pak SBY berkenan. Kami kan membebani Pak SBY, maafkan kami lah, kami menyadari itu," kata Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/4/2013).
Namun, Pohan menuturkan, masa tugas SBY menjadi Ketua Umum Demokrat hanya selama 1,5 tahun. Sehingga, kata Wakil Ketua Komisi I DPR, tidak tepat jika sejumlah pihak menyatakan SBY ingin memperluas kekuasaan.
"Jadi keliru kalau perbesaran kekuasaan, karena puncaknya kan di Ketua Majelis partai," ucapnya.
Pohan menyadari banyak kritik terkait kekhawatiran SBY tidak fokus dalam mengurusi negara. Namun, kinerja SBY sudah menunjukkan bahwa ia tetap fokus kepada tugasnya. Pohan memaparkan, Demokrat tidak akan mengadalkan figur seseorang pada kongres 2015.
"Kami janji, 2015 tidak akan bertumpu pada figur lagi, karena sudah lebih terbuka," ujarnya. (*)