TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo, mengapresiasi sikap Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo.
Sebab, menurut Bambang, sikap dua pimpinan ini memberi nilai tambah yang sangat strategis, bagi citra kepastian hukum di negara ini. Menurutnya, inisiatif dan sikap proaktif keduanya dalam merespons kasus penyerbuan Lapas Cebongan di Sleman, setidaknya sudah mengakhiri spekulasi mengenai identitas para pelaku.
"Kesediaan dan keterbukaan kedua jenderal itu untuk melakukan sebuah penyelidikan internal terkait peristiwa Sleman, harus dimaknai sebagai penjelasan bahwa institusi TNI tidak akan dan tidak ingin menutupi kesalahan atau pelanggaran hukum yang mungkin dilakukan oknum institusi," tutur politisi Partai Golkar kepada Tribunnews.com, Jakarta, Senin (1/4/2013).
Jenderal Pramono telah membentuk Tim Investigasi TNI AD, untuk membantu mengungkap kasus penyerangan Lapas Sleman.
"Entah seperti apa buruknya persepsi komunitas internasional terhadap kepastian hukum di Indonesia, jika kasus pembantaian di Lapas Sleman ditutupi atau diambangkan. Apalagi, jika aparat hukum gagal atau tidak mampu mengungkap pelaku pembantaian di Lapas Cebongan. Bukan hanya penilaian yang buruk, tapi Indonesia bisa saja mendapatkan akibat lain yang lebih serius," papar Bambang.
Berita penyerangan Lapas Sleman langsung mendunia. Karena, di dalam negeri sudah muncul kecurigaan bahwa penyerangan melibatkan oknum prajurit TNI. (*)