Tribunnews.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mempertanyakan kepantasan 11 oknum anggota Kopassus TNI-AD diberi label ksatria.
"Menjadi ksatria tidak cukup dengan mengakui kesalahan. Dia juga harus menegakkan kebenaran dan bertanggung jawab, adil, selalu siap berkorban untuk tegaknya kebenaran dan keadilan," kata Nurul ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (8/4/2013).
Presiden SBY sebelumnya menyebut 11 prajurit Kopassus yang menyerang Lapas Cebongan Sleman 23 Maret 2013 lalu sebagai kesatria yang bertanggungjawab. Serangan ke Lapas itu menewaskan 4 preman yang pernah membunuh dan menganiaya anggota Kopassus lainnya.
Menurut Nurul sikap kesatria mengandung arti yang agung. Makna itu harus terintegrasi dalam jiwanya.
"Pertanyaannya apakah cukup layak label itu digunakan hanya untuk me mbunuh preman. Semoga kita bisa lebih jernih melihat perkara ini. Persepsinya tergantung individu masing-masing," kata dia.
(Aco)