TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menganggap, bukan hal yang aneh kalau Dipo Alam mengeluarkan perkataan kontroversi yang membuat bingung masyarakat.
Pernyataan Dipo Alam, kata Bambang, tidak satu dua kali saja. Dipo telah membuat langkah pemerintah blunder.
"Menurut saya, Dipo sudah offside. Statement Dipo itu menunjukan ketidakpahamannya terhadap konstitusi. Anak sekolah menengah pertama saja paham kalau pemanggilan DPR ada konsekwensinya bila tidak datang. Itu semua diatur dalam Undang-undang," kata Bambang dalam rilisnya, Minggu (14/4/2013).
"Kalau memang ada panggilan, panggilannya nggak usah diladeni. Abaikan saja. Itu saya sampaikan ke Seswapres untuk disampaikan ke Pak Bud," kata Dipo Alam dalam siaran persnya Jumat (12/4/2013) lalu.
"Kalau Timwas punya temuan baru, serahkan saja ke KPK, karena kasus hukumnya sudah ditangani KPK," kata Dipo.
Bambang menegaskan, kalau Dipo meminta Boediono untuk tdk memenuhi panggilan DPR, itu sama saja Dipo Alam dianggap telah menjerumuskan Boediono dan menambah buruk pemerintahan ini dimata rakyat.
Apalagi, imbuhnya, keterlibatan mantan Gubernur BI itu beserta semua fakta hukum terkait penyimpangan dalam pemberian dana FPJP dan dana Bailout kepada Bank Century yang tidak memenuhi persyaratan itu sudah hadir di ruang publik.
"Kita hanya ingin mengingatkan Dipo, bahwa ibarat kejuaran balap formula-1, pemerintahan ini sudah berada dalam tikungan terakhir. Harusnya Dipo fokus membantu SBY menjaga pemerintah ini agar bisa sampai di garis finish 2014," ujar Bambang.
"Kalau perilaku Dipo tidak berubah, saya khawatir Dipo seperti sengaja menyiram olie ditikungan. Sehingga mengakibatkan pemerintahan ini slip alias offside dan gagal mencapai garis finish," imbuhnya.