TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengapresiasi hasil survei tingkat transparansi pendanaan partai politik di tingkat pengurus pusat yang menempatkan partai tersebut sebagai paling transparan.
Survei tersebut dilaksanakan Transparency International Indonesia (TII) bekerja sama dengan Komisi Informasi Pusat memberikan nilai 3 kepada Gerindra.
"Pada intinya Gerindra mengapresiasi atas kerja teman TII. Karena proses transparansi pendanaan partai ini kita sudah berlangsung lama," ujar Bendahara Umum Partai Gerindra, T.A. Muliatna Djiwandono, di Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Menurut Djiwandono keterbukaan pendanaan partai merupakan kewajiban partai politik itu sendiri. Lebih jauh, keterbukaan di tubuh Gerindra, tambahny, merupakan permintaan khusus dari Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.
"Dari internal itu adalah suatu permintaan khusus dari Pak Prabowo Subianto untuk fokus di perbendaharaan dan keterbukaan, sehingga menjadi partai yang modern dan akuntabel," terangnya.
Djiwandono juga menyoroti bahwa di partainya tidak ada penyumbang dana partai yang menggunakan inisial 'Hamba Allah'.
Dana partai, kata dia, sebagian besar berasal dari iuran anggota partai yang duduk di DPR. "Bisa dilihat di website kami," tukas dia.