Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Advokat Pengawal Konstitusi (Faksi) tidak sependapat bila 11 anggota Kopassus pelaku penyerangan Lapas Cebongan disebut sebagai ksatria. Faksi menilai penyebutan ksatria tersebut adalah sesuatu yang tidak mendidik.
"Kami tidak setuju 11 pelaku (penyerangan LP Cebongan) disebut ksatria. Pernyataan tersebut tidak mendidik," kata Petrus Selestinus, Koordinator Faksi di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Petrus menuturkan, pernyataan ksatria itu secara tidak langsung sebetulnya juga telah melecehkan Komnas HAM yang sedang melakukan investigasi, itu juga melecehkan keadilan masyarakat yang menuntut tanggung jawab pelaku.
"Jadi kalau belum apa-apa dan hukum belum berjalan lalu sampai presiden pun memuji-muji, itu tindakan yang melecehkan proses hukum," ujarnya.
Petrus justru menilai, apa yang dilakukan oleh 11 pelaku penyerangan adalah perbuatan yang biadab, karena melakukan pembunuhan terhadap mereka yang sedang dalam perlindungan negara.
"Komnas HAM harus panggil petinggi pelaku supaya bisa mengetahui mata rantai pertanggungjawaban sampai di mana," ujarnya, menutup pembicaraan.