TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Salah seorang pendiri Partai Demokrat (PD), Hengkcy Luntungan mengaku kecewa berat. Kekecewaannya, kemudian ia sampaikan langsung kepada Presiden SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dengan mengirimkan pesan singkat melalui SMS.
Hengky mengaku mengirim SMS dua hari lalu. Tak hanya kepada SBY, kepada Ani Yudhoyono, Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro, kepada Ketua Harian DPP PD Syarif Hasan, Jero Wacik, EE Mangindaan dan kepada Suady Marasabessy.
Isi SMS yang dikirim adalah mempertanyakan, mengapa dirinya tak dimasukkan dalam daftar calon sementara yang diserahkan kepada KPU beberapa waktu lalu.
"Sebelum diserahkan ke KPU, nama saya masuk dalam DCS, atau bakal calon legislatif yang akan diserahkan ke KPU. Nomor urut dua untuk daerah pemilihan Sulawesi Utara, dibawah Pak EE Mangindaan. Saya kemudian diberitahu, nama saya tidak ada, nomor urut dua tertera nama Polasinyal, yang menggantikan Pak Mangindaan saat PAW waktu itu," ujar Hengkcy menjelaskan kepada Tribun, Rabu (24/4/2013).
Hengkcy mengaku kecewa berat. Ia merasa ditelikung ditegah jalan. EE Mangindaan, katanya, sudah memberikan penjelasan, tak mengerti soal penetapan daftar bakal caleg sementara dan kemudian menyarankan bertanya langsung kepada SBY dan Suady Marassabesy.
"Sudah saya SMS Pak SBY, Ibu Ani, Ibas, Syarif Hasan, Jero Wacik. Baru Pak Mangindaan yang memberi respon. Pak Suady sudah saya SMS juga belum memberi jawaban. Saya kecewa, saya ini pendiri partai, kenapa nama saya tiba-tiba hilang dalam daftar bacaleg," keluh Hengkcy.
"Saya meminta kepada Pak SBY bila berkenan untuk memasukkan nama saya sesuai dengan kesepakatan sebelum daftar bacaleg diserahkan ke KPU. Saya minta direvisi agar nama saya masuk, kalau tidak ditanggapi, saya akan melakukan perlawan," kata Hengky.
Rencananya, hari ini KPU berdasar informasi yang didapat dari Tribun melalui SMS akan mengungkap nama-nama daftar bakal calon sementara setiap partai politik yang sudah diserahkan.